“Produk hortikultura semakin penting di negara-negara maju termasuk Indonesia,maka permintaan akan produk hortikultura juga semakin meningkat,baik kuantitas maupun kualitasnya. Untuk itu peran input produksi seperti pupuk KCl sangat penting meningkatkan kuantitas dan kualitas produk hortikultura kita,” ungkap Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec., Menteri Pertanian periode 2000 – 2004, saat diwawancara AGRINA.
Bagaimana penilaian Profesor terhadap hortikultura kita?
Kali ini kita membahas satu hal yang relatif mikro tapi sangat penting untuk kemajuan agribisnis kita, khusus agribisnis hortikultura. Kita di Indonesia telah banyak sekali berusaha meningkatkan produksi biji-bijian sebagai sumber kalori serta ternak dan ikan untuk meningkatkan konsumsi protein. Belakangan kita menyadari pentingnya meningkatkan produksi hortikultura untuk menaikkan konsumsi vitamin dan mineral.
Hortikultura punya peran sangat besar dan sangat mudah mempraktikkan paradigma sistem agribisnisdalam subsektor ini. Untuk memajukan agribisnis kita,maka on-farm agribusiness haruslah dikaitkan dengan industri hulunya yang menghasilkan berbagai input produksi, seperti benih unggul, pupuk,dan pestisida. Dan bersama-sama memanfaatkan dengan baik industri hilirnya sekaligus jasa penunjangnya. Jadi on-farm akan maju apabila industri hulu, hilir,dan jasa penunjangnya maju.
Bagaimana dengan petaninya?
Kita bersyukur rata-rata petanihortikulturakita memiliki pengetahuan pertanian relatif baik sehingga lebih mudah membangun sistem dan usaha agribisnis. Secara teknis mereka juga lebih mudah menerima inovasi baru yang sangat cepat berubah pada industri hulu komoditas hortikultura. Contohnya industri benih.
Hal ini tercermin dari hasil produksi mereka yang dijual di pasar. Satu jenis sayur atau buah memiliki banyak variasi bentuk, warna, dan rasa karena perbedaan varietas. Beragamnya varietas produk hortikultura karena industrihulunya,yakni perusahaan benih,terus menerus melakukan riset untuk mendapat varietas baru yang produktivitasnya lebih tinggi, tahan hama penyakit,dan disukai konsumen.
Demikian juga respon petani hortikultura terhadap input produksi lain seperti pestisida. Karena produk hortikultura seperti sayur dan buah banyak dikonsumsi secara langsung,maka jenis, dosis,dan waktu penggunaan pestisida sangat diperhatikan petani. Dan industrihulunya merespon positif kebutuhan petani tersebut dengan melakukan riset untuk menghasilkan aneka jenis pestisida yang relatif aman bagi operatornya, lingkungan, dan konsumen hasil panen petani.
Bagaimana dengan pemupukan?
Pupuk merupakan salah satu produksi industri hulu yang sangat dibutuhkan on-farm agribusiness hortikultura, di antaranya pupuk KCl. Pupuk KCl tidak bisa kita hasilkan di dalam negeri sehingga harus diimpor.
Importasinya pun terbatas hanya dari beberapa negara. Berbeda halnya pupuk urea dan fosfat yang jumlahnya sangat berlimpah, KCl sangat terbatas. Karena itu, harga pupuk KCl relatif lebih tinggi dibandingkan pupuk lainnya. Pupuk KCl harus kita jadikan alat untuk meningkatkan usaha hortikultura,baik itu sayur-mayur, buah-buahan maupun florikultura.
Karena jumlahnya terbatas tapi sangat penting, kita harus bijaksana menggunakannya. Pupuk KCl penting tapi pupuk lainnya juga penting. Kita sudah sering membahas mengenai pupuk berimbang, berimbang dari segi komposisi volume, kualitas, waktu aplikasi dan lainnya untuk mencapai produktivitas yang optimal.
Tidak hanya berimbang dalam komposisi unsur sesama pupuk anorganik tetapi juga berimbang komposisinya antara pupuk anorganik, pupuk organik, dan “pupuk” hayati.
Negara kita semakin maju, permintaan akan produk hortikultura pun semakin meningkat. Hal itu disebabkan semakin tingginya pengetahuan masyarakat akan pentingnya mengonsumsi sayur dan buah sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat.
Selain itu, meningkat juga kebutuhannya akan keindahan dan relaksasi melalui bunga-bungaan. Konsumentidak hanya menuntut dari segi kuantitas melainkanjuga kualitas. Untuk itu peran pupuk KCl sangat penting dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk hortikultura kita.
Untung Jaya