Foto: Dok. Pribadi
Ricardo Parningotan Rajagukguk, komitmen mematuhi SNI dan aturan Kementerian Pertanian
Produsen pupuk kalium terbesar di Rusia memasok KCl ke 70 negara, termasuk Indonesia.
Unsur hara kalium (K) termasuk esensial bagi tanaman agar bisa berproduksi dengan baik dan menghasilkan panen berkualitas. Namun, Indonesia tidak mempunyai cadangan batuan mengandung kalium yang memadai sehingga pasokan pupuk kalium klorida (KCl) kita bergantung kepada suplai di pasar dunia.
Cadangan kalium dunia berjumlah 250 miliar – 380 miliar ton yang tersebar di hanya 14 negara, antara lain Kanada, Rusia, Belarusia, China, Jerman, Israel, Yordania, Chili, Laos, dan Amerika. Tiga negara pertama adalah pemasok 70% dari total produksi KCl dunia yang tahun ini diperkirakan mencapai 71 juta-72 juta ton.
Pemain Utama
Rusia, sang pemain nomor dua, memiliki kapasitas produksi sebesar 13,6 juta ton pada 2021. Di negeri beruang merah ini Uralkali adalah produsen KCl paling besar dengan kapasitas 12,3 juta ton. Menurut Maxim Bratchikov, Head of Product Promotion Uralkali, perusahaannya memiliki aset berupa lima tambang di daerah Verkhnekamskoye, enam pabrik pupuk Muriate of Potash (MOP) alias KCl, dan satu pabrik calnite (kalsium nitrat).
Untuk dapat melayani pasar di 70 negara, Uralkali memiliki gudang di Berezniki dan Solikamsk, dua daerah pintu ekspor, yang berkapasitas sampai 400 ribu ton. Pengangkutan pupuk menggunakan kereta sebanyak 7.700 unit ke terminal kapal Baltik. Kapal-kapal ini mampu mengirim dengan kapasitas mulai 8 juta ton/tahun.
Agar layanan ke pelanggannya lancar, Uralkali membuka 8 kantor perwakilan. Khusus untuk Asia, lokasinya di India, China, dan Singapura. Di Indonesia, Uralkali menggandeng PT Lautan Luas Tbk. sebagai distributor pupuk KCl dengan mengusung nama Pupuk KCl Bumi Ijo.
Meningkatkan Produksi dan Kualitas Hasil
Pada webinar “Kiat Sukses Bisnis Hortikultura: Optimalisasi Produksi dengan Pupuk KCl”, Maxim memaparkan dengan rinci proses produksi KCl mulai dari penambangan batuan yang terdeposit sejak 250 juta tahun lalu hingga menjadi produk siap dipasarkan. “KCl adalah pupuk alam berasal dari kalium yang mengandung ore (bijih mineral) silvinit. Silvinit menjadi kalium lantaran adanya sedimentasi dan evaporasi,” ujarnya.
Ada dua kelompok produk KCl, yaitu untuk pupuk pertanian, terdiri dari pink granule MOP (butiran warna pink), pink standard MOP (serbuk warna pink), dan white standard MOP (serbuk warna putih). Sementara kelompok lainnya untuk penggunaan di industri, yakni white fine MOP (serbuk putih) dan pellet.
KCl dari Uralkali tersebut telah mengantongi standar internasional dari International Fertilizer Association (IFA), ISO9001, SGS, dan Bureau Veritas. Produk ini juga memenuhi standar yang ditetapkan Kementerian Pertanian dengan kandungan K2Ominimal 60%, bahkan sampai 62%.
“Kalium sangat penting dalam produksi komoditas hortikultura, seperti melon, semangka, dan sayuran karena tanaman-tanaman ini mengonsumsi banyak kalium. Buah dan sayuran membutuhkan banyak pupuk K untuk mendapatkan kualitas panen yang bagus,” papar Maxim.
Adi Prima Saragih, Technical Engineer PT Lautan Luas Tbk. menambahkan, hara K berperan mengatur kandungan air dalam sel. “Kalau pasokan K cukup dan ada cukup air dalam tanah, tanaman terlihat kaku dan kualitas produksi akan bagus karena KCl mentransportasikan nutrient dan asam amino ke dalam sel tanaman. K juga mengurangi faktor-faktor yang berdampak negatif terhadap tanaman, seperti serangga, penyakit, kekeringan, dan kebanjiran. Jadi, K adalah elemen kesehatan bagi tanaman,” jelasnya.
Uralkali melakukan uji coba aplikasi KCl di Myanmar pada tanaman padi, Vietnam untuk tanaman jeruk, dan di Zambia pada tanaman jagung. Produksi padi naik 19%, tinggi tanaman jagung meningkat, dan jeruk tidak banyak rontok serta ukuran dan tampilan buahnya lebih baik.
Di Indonesia, bersama PT Lautan Luas Tbk., Uralkali melakukan uji coba aplikasi pada tanaman padi di Rembang, Jateng dan bawang merah di Brebes, Jateng. Hasilnya ada peningkatan produktivitas masing-masing sebesar 12,8% dan 4,5%. Kualitas hasil panennya juga lebih baik.
Penyedia Pupuk Berkualitas
Dalam kesempatan berbeda, Ricardo Parningotan Rajagukguk, Development Manager PT Lautan Luas Tbk. menjelaskan, PT Lautan Luas Tbk. merupakan perusahaan kimia dasar dan khusus terkemuka di Indonesia yang berdiri pada 13 Juli 1951 dengan menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi. Perusahaan mewakili lebih dari 100 prinsipal internasional, memiliki 8 unit fasilitas pabrik, mendistribusikan lebih dari 1.000 produk kimia, dan melayani lebih dari 2.000 pelanggan industrial di seluruh wilayah Indonesia dan Asia Pasifik.
Dengan mengusung visi “Dunia yang Lebih Baik – Melalui Upaya Perusahaan”, PT Lautan Luas Tbk. berupaya memenuhi kebutuhan petani dengan menghadirkan produk berkualitas untuk mengoptimalkan produksi pertanian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di Indonesia. Melalui divisi Agriculture, perusahaan ini berfokus pada impor dan distribusi bahan kimia pertanian, terutama pupuk tunggal, termasuk MOP, ammonium klorida (AC), rock phosphate (RP), diammonium fosfat (DAP), Monoamonium Phosphate(MAP), Amonium Polyphosphate (APP), borate, Zinc Sulphate (ZnSO4), Copper Sulphate (CuSO4), dan pupuk hayati seperti Mycoriza, serta adjuvant seperti Weed Solut-Ion dan ENVROS.
“Bisnis ini tumbuh secara konsisten selama lebih dari 10 tahun berdasarkan peningkatan kualitas produk dan layanan pelanggan yang berkelanjutan. Pupuk kami aman karena komitmen kami untuk mematuhi semua standar nasional SNI dan Kementerian Pertanian dan dengan dukungan kuat dari prinsipal internasional kami di Rusia, China, Taiwan, Mesir, Amerika Serikat, dan Turki,” terang Ricardo.
Untuk menunjang permintaan petani akan nutrisi tanaman, PT Lautan Luas Tbk. menyediakan berbagai jenis pupuk, seperti Pupuk KCl Bumi Ijo, Pupuk Amonium Klorida Bumi Ijo, Pupuk DAP Bumi Ijo, Pupuk TSP Bumi Ijo, Rock Phosphate Bumi Ijo, Pupuk Borate Dunia Subur, dan pupuk NPK custome yang formulasinya bisa disesuikan kebutuhan pelanggan.
Pupuk KCl Bumi Ijo adalah pupuk sumber kalium yang berfungsi untuk membentuk dan mengangkut karbohidrat, mengatur pergerakan stomata, membuat tanaman lebih tegak dan kokoh, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit, tanaman lebih tahan terhadap kekeringan, juga meningkatkan pembentukan gula dan pati sehingga membuat biji lebih berisi dan padat serta mampu meningkatkan kualitas buah. Pupuk ini mengandung lebih dari 60% K20 yang dipasarkan dalam kemasan 25 kg dan 50 kg.
Ricardo menuturkan, aplikasi Pupuk KCl Bumi Ijo untuk tanaman padi sebanyak 75 kg/ha pada pemupukan susulan I atau umur 30-35 hari setelah tanam (HST). Sedangkan, dosis buat tanaman jagung sekitar 100 kg/ha yang diberikan sewaktu pemupukan dasar dan susulan I atau 7 HST. Tanaman bawang merah membutuhkan 225 kg/ha Pupuk KCl Bumi Ijo yang diaplikasikan pada pemupukan dasar, susulan I atau 14 HST, dan susulan II atau 35 HST.
Penggunaan Pupuk KCl Bumi Ijo untuk tanaman cabai sebesar 225 kg/ha. Pupuk ini ditambahkan saat pemupukan dasar, susulan I atau 12 minggu setelah tanam (MST), susulan II atau 4 MST, susulan III atau 6 MST, dan susulan IV atau 8 MST. Sementara, tanaman buah membutuhkan 200 kg/ha Pupuk KCl Bumi Ijo yang diberikan di awal dan akhir musim hujan.
Peni Sari Palupi, Windi Listianingsih