Foto: ist.
Prosesi penanaman perdana bibit tebu unggul di PG Bungamayang
Lampung (AGRINA-ONLINE.COM). PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Grup menargetkan pada tahun 2025, Indonesia kembali mencapai swasembada gula konsumsi nasional. Langkah tersebut dimulai melalui transformasi industri gula dengan telah didirikannya perusahaan subholding perkebunan bernama Sinergi Gula Nusantara (SGN).
Demikian disampaikan Direktur Utama PTPN Holding Muhammad Abdul Ghani saat melakukan tanam perdana bibit tebu unggul varietas BM-16/50 di PG Bungamayang, Lampung Utara, Provinsi Lampung, Minggu (24/04/2022). Varietas yang telah diuji sejak 2016 ini memiliki potensi produktivitas 90 ton per hektare dengan potensi rendemen delapan persen.
M. Abdul Ghani mengingatkan, seluruh karyawan PTPN VII untuk berjuang lebih optimal, dalam pengembangan komoditas gula. Ia menyebut, dalam beberapa tahun ke depan, pemerintah memberi mandat kepada PTPN Grup untuk mengembalikan swasembada gula nasional.
“Tahun 1930 Indonesia menjadi produsen gula nomor dua di dunia. Produksinya tiga juta ton dan dua juta ton di antaranya diekspor ke luar negeri. Hari ini, Indonesia menjadi salah satu importir gula terbesar. Dan hari ini, kita memulai transformasi industri gula dengan target pada 2025 Indonesia swasembada gula konsumsi,” kata pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah ini.
Satu langkah strategis yang dilakukan PTPN Grup untuk mewujudkan obsesi pemerintah, kata Ghani, adalah telah didirikan perusahaan Subholding Perkebunan bernama Sinergi Gula Nusantara (SGN). Dalam waktu dekat, SGN akan mengakuisisi semua pabrik gula yang dimiliki PTPN. Dengan demikian, operasional pabrik gula, termasuk milik PTPN VII, nantinya akan lebih maksimal.
Selain menyehatkan industri gula PTPN, kata Ghani, transformasi yang dilakukan juga harus tetap mengakomodasi kepentingan masyarakat sekitar. PTPN Grup berkewajiban membina dan menghidupi petani tebu rakyat yang digandeng melalui pola kemitraan yang saling menguntungkan.
“Di tangan para planters, termasuk di PTPN VII, apa yang kita cita-citakan akan tercapai. Mari bekerja lebih giat, pelajari setiap detail masalah, dari kultur teknis sampai manajemen, dan bangun harmoni dengan lingkungan. Mari kita catat sejarah bahwa PTPN bisa juara!” pintanya.
Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy juga berharap penuh kepada dua industri gula PTPN VII, yakni Unit Bungamayang dan Cintamanis. Ia mengatakan, pada musim giling 2022 yang segera bergulir, semua aspek teknis harus disiapkan secara matang. Kesiapan, bagi satu industri gula, kata dia, teramat penting karena menjadi kunci. Sebab, jika ada kendala sedikit saja, imbasnya akan sangat berat dan nilanya sangat besar.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Dirut Holding Perkebunan atas perhatiannya kepada kami. Kunjungan ini akan menjadi catatan untuk memacu kinerja PTPN VII lebih baik lagi,” ungkapnya.
Tebu Unggul
Terkait varietas BM-16/50 yang baru ditanam, Manajer Tanaman PT BCN Unit Bungamayang Tri Widhianto mengatakan, pihaknya sudah melakukan uji demplot seluas 25 hektare di lima wilayah. Hasil analisisnya, tanaman tebu yang cocok ditanam pada April—Juni ini memiliki keunggulan dibanding varietas lainnya. “Dari demplot yang sudah dicoba, produktivitasnya di atas 80 ton per hektare. Rendemennya juga mendekati delapan. Secara keseluruhan, pada 2022 ini akan ada TC (tanaman baru) seluas 2.500 hektare. Ini untuk persiapan musim giling 2023,” jelasnya.
Setelah melakukan penanaman tebu unggul secara simbolis, Ghani yang didampingi Direktur Umum PTPN Grup Doni P. Gandamihardja, Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy, dan Direktur PT Buma Cima Nusantara (BCN) Putu Sukaren meninjau tanaman tebu siap tebang untuk musim giling 2022. Ikut dalam kegiatan itu, SEVP Business Support PTPN VII Okta Kurniawan, SEVP Operation II Dicky Tjahyono, dan para Kepala Bagian di PTPN VII.
Seusai tanam perdana tebu dan pengecekan tanaman dilanjutkan dengan Safari Ramadhan 1443 H Holding Perkebunan Nusantara dengan agenda pasar murah, penyerahan bantuan untuk masjid di sekitar PG Buma, santunan anak yatim piatu dan buka puasa bersama.
Pasar murah gula putih dan minyak goreng digelar halaman pabrik untuk warga sekitar pabrik. Panitia menyediakan 2.000 paket berisi gula putih merek Nusakita kemasan 1 kg dan minyak goreng kemasan 1 liter dengan harga Rp30 ribu.
Perusahaan juga menyantuni 100 anak yatim piatu, berupa uang masing-masing senilai Rp250 ribu. Penyerahan santunan dilaksanakan bersamaan dengan acara buka puasa bersama di Masjid Baiturrahman, Kompleks PG Bungamayang yang diikuti pejabat Holding Perkebunan Nusantara, PTPN VII, dan PT BCN. Acara diakhiri dengan tausiah dan doa bersama.
Syafnijal Datuk Sinaro