Foto:
Kementerian Pertanian mengembangkan kampung maupun kawasan agroindustri sayuran dan tanaman melalui rintisan program Food Estate. Pengembangan kawasan agroindustri hortikultura ini antara lain berlokasi di Wonosobo, Jawa Tengah dengan komoditas yang dikembangkan antara lain kentang, bawang merah, bawang putih dan aneka cabai dengan luasan total 339,96 ha.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan kualitas program pengembangan kawasan hortikultura. Hal ini dilakukan baik terkait memperluas jangkauan program maupun memaksimalkan dukungan budidaya di lokasi pertanaman.
“Kami berharap petani yang berpartisipasi dalam program serupa akan semakin banyak. Tidak sampai di situ, offtaker atau investor akan terus kita gandeng agar ada keberlanjutan usaha tani terutama aspek pemasarannya,” ujar Prihasto dalam pesan tertulis, Senin (28/2).
Pada 19 Februari 2022 lalu, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Wonosobo, Dwiyama Satyani Budyayu menyaksikan panen bawang putih yang dikelola oleh Kelompok Tani Sumber Makmur. Lokasi panen yang berada di Desa Mlandi, Kecamatan Garung terbukti mampu mencatat produktivitas 6,7 ton/ha.
“Ini produktivitas yang tinggi di atas rata-rata produktivitas Wonosobo. Angka ini di atas rata-rata produktivitas Wonosobo yang hanya mencapai 5,6 ton/ha. Semoga hasil panen ini menjadi penyemangat petani Mlandi untuk tetap kerja keras dalam pengembangan kawasan bawang putih,” ujar Yama.
Dengan adanya peningkatan produktivitas sebesar 1,1 ton per ha atau sekitar 19,6 persen dari produksi biasanya, dirinya berharap hal ini dapat terus menggairahkan petani. Pun dia berharap harga bawang putih tetap menarik sehingga petani tetap bergairah.
“Peningkatan produktivitas menjadi lebih dari 6 ton per ha dibanding rata-rata produktivitas Wonosobo ini tentunya tak lepas dari berbagai faktor di antaranya benih bermutu, teman-teman petani yang ulet dan adanya dukungan teknologi dari pemerintah,” terang Ketua Kelompok Tani Sumber Makmur, Ahmad Sipan.
Banyak manfaat yang diperoleh dari program food estate ini. Selain produktivitas yang meningkat, pun juga menjaga efisiensi biaya produksi.
“Efisiensi biaya produksi juga turut meningkat. Sebelum program ini berjalan, biaya produksi mencapai Rp 41,5 juta per ha, setelah program ini berjalan biaya produksi cukup Rp 36,5 juta per ha. Dengan biaya produksi tersebut, hasil panen mampu mencapai angka Rp 83,7 juta per ha. Dari hitungan tersebut, pendapatan bersih yang berhasil diraih oleh petani sekitar Rp 47,2 juta per ha setiap musim tanam,” ujar Mantri Tani Kecamatan Garung, Yusuf Prayitno.
Sebagai informasi, kegiatan panen bawang putih di area food estate Wonosobo ini juga dihadiri offtaker PT. Semangat Bersama Enterprenership sebagai bentuk jaminan pasar. Hasil panen dalam bentuk rogol basah langsung dibeli sesuai dengan harga yang disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama.
Try Surya A