Minggu, 20 Pebruari 2022

Food Estate Wonosobo Panen Perdana Bawang Merah 12,3 ton/Ha

Food Estate Wonosobo Panen Perdana Bawang Merah 12,3 ton/Ha

Foto: ist.
Angka panen lebih tinggi dari rata-rata panen Wonosobo di luar program food estate, yakni 12 ton/ha.

Wonosobo (AGRINA-ONLINE.COM). Kabupaten Wonosobo menjadi salah satu kawasan dengan konsentrasi pengembanganan kentang, bawang merah, bawang putih dan aneka cabai. Total luasannya meliputi 339,96 ha.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya perbaikan dan peningkatan kualitas program pengembangan kawasan hortikultura. Kedepannya, pemerintah akan terus memperluas jangkauan program, sehingga petani yang ikut berpartisipasi dalam program serupa akan semakin banyak.

"Offtaker atau investor akan terus kita gandeng agar ada keberlanjutan usahatani terutama aspek pemasaran. Kemudian, UMKM maupun industri besar olahan bawang merah juga terus kita dorong menjadi mengungkit pertumbuhan produksi dan pendapatan petani," kata Prihasto dalam keterangan tertulis (18/2).

Beberapa hari lalu, panen perdana bawang merah terlaksana di lahan Kelompok Tani Ngudi Rahayu di Desa Wonosari, Kecamatan Kalikajar. Dari hasil panen diketahui mencapai 12,3 ton/ha. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata panen Wonosobo di luar program food estate, yakni 12 ton/ha.

"Semoga hasil panen ini menjadi pemicu bagi petani lainnya untuk lebih luas mengembangkan kawasan bawang merah,” ujar Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Wonosobo, Dwiyama Satyani Budyayu saat menyaksikan proses pengubinan (10/2).

Dirinya bersama mantra tani berharap harga jual bagus sehingga tidak ada keraguan bagi petani untuk melakukan usaha tani ke bawang merah. “Peningkatan produktivitas kami yang di atas rata-rata tentunya tak terlepas dari berbagai faktor di antaranya benih bermutu, lahan baru, petani yang ulet dan teknologi,” ujar Ketua Kelompok Tani Ngudi Rahayu, Diyo.
 
Dari faktor ekonomis, efisiensi biaya produksi dari program food estate untuk komoditas bawang merah mengalami peningkatan. Biaya produksi sebelum program ini mencapai Rp40 juta/ha, setelah program ini berjalan biaya produksi cukup Rp32,7 juta/ha. Dengan biaya produksi tersebut, hasil panen mampu mencapai nilai Rp243 juta/ha sehingga pendapatan bersih yang diperoleh petani sekitar Rp210,3 juta/ha setiap musim tanam.

Kegiatan panen bawang merah di FE Tawon ini juga dihadiri Kepala Desa Wonosari, Bondar, dan PT Semangat Bersama Enterprenership (SBE) selaku offtaker. Hasil panen dalam bentuk rogol basah langsung dibeli sesuai dengan harga yang disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Try Surya A

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain