Rabu, 19 Januari 2022

Selain Anggrek, Anggur Akan Jadi Ikon Baru Tangerang Selatan

Selain Anggrek, Anggur Akan Jadi Ikon Baru Tangerang Selatan

Foto: Dok. Humas Ditjen Hortikultura
Terdapat 60 lebih jenis varietas anggur di Balai Penyuluhan Pertanian, Ciputat, Tangsel.

Ciputat (AGRINA-ONLINE.COM). Tangerang Selatan (Tangsel) memiliki potensi luar biasa untuk pengembangan benih anggur. Kurang lebih terdapat lahan seluas 200 m2 terletak di Balai Penyuluhan Pertanian, Ciputat, Tangsel yang dipenuhi lebih dari 60 jenis varietas tanaman merambat ini.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto bersama dengan Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengapresiasi upaya dan inisiasi Komunitas Anggur Tangsel untuk menghidupkan Kota Tangsel sebagai penghasil anggur. Terlebih di masa pandemi Covid 19 ini, urban farming menjadi solusi.

“Anggur ini memiliki peluang bisnis yang luar biasa. Saya lihat di sini, anggur-anggur ini tidak kalah dengan anggur impor. Nah, kenapa tidak kita dorong? Nanti kami dukung dengan anggaran APBN yang cukup supaya ke depan kita bisa mengurangi impor anggur,” ujar Prihasto saat menghadiri milad ke-2 Komunitas Anggur Tangsel (13/1).

Menurut Prihasto, tidak mustahil anggur dari Tangsel berpotensi untuk ekspor. “Tidak hanya produk segar saja, jika dimungkinkan produk olahan semisal wine. Komoditas hortikultura Indonesia diakui oleh negara-negara Eropa dan sekitarnya. Terbukti pada ODICOFF akhir tahun lalu, produk pertanian Indonesia diminati dan terjadi transaksi dengan nilai yang cukup signifikan yakni Rp 7,26 triliun. Ini artinya Covid 19 menjadi peluang bagi kita,” ujar Prihasto.

Tangsel memang bukan lahan basah yang secara umum cocok untuk pertanian. Dengan demikian, anggur menjadi komoditas yang potensial untuk dikembangkan guna meningkatkan pendapatan masyarakat. Dirinya pun berkomitmen untuk memfasilitasi kebutuhan di lahan, dengan catatan prosesnya harus clean and clear.

“Terkait proses bisnisnya, harus terus berjalan hingga skala luas. Saya juga berharap varietas yang ada di sini semua didaftarkan. Kita urus proses administrasinya. Jika untuk dikembangkan secara komersial maka harus didaftarkan terlebih dahulu. Kami akan dukung pengembangan benihnya, tidak hanya untuk Tangsel saja namun juga di tempat lain,” terang Prihasto.

Selama ini, Tangsel dikenal sebagai Kota Anggrek, bunga yang dipilih menjadi ikon kotanya. Namun, melihat potensi anggur yang cukup baik, Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie ingin kotanya berkembang juga menjadi Kota Anggur.

“Kami ingin Tangsel tidak hanya dikenal sebagai Kota Anggrek saja namun juga Kota Anggur. Hal ini tidak hanya karena potensinya banyak tapi juga pasarnya bagus. Apalagi anggur tidak memerlukan wilayah yang luas, ini tanaman merambat yang tumbuh ke atas sehingga bisa dikembangkan pada skala rumah tangga. Ini yang mau terus saya kembangkan,” ujar Benyamin.

Dirinya berjanji mengembangkan anggur dengan faktor utama pengembangan benih terlebih dahulu untuk selanjutkan disebarkan ke masyarakat.

Keanggotaan komunitas perlu lebih didorong agar produksi perbenihan semakin banyak. Setelah produksinya meluas, kemudian bisa disebarkan ke masyarakat. Targetnya di akhir tahun ini. Kalau sudah demikian, barulah bisa terukur berapa kilo nantinya yang dihasilkan.

“Sekarang ini, kita fokus ke pengembangan benihnya barulah ke produksi buahnya. Kira-kira di tahun berikutnya, kita mulai bisa melihat anggur-anggur Tangsel ada di pasar dan terbentuk ekonomi yang baik,” pungkasnya.

Try Surya A

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain