Jumat, 12 Nopember 2021

Produksi Rendah, Harga Minyak Sawit Bertahan Tinggi

Produksi Rendah, Harga Minyak Sawit Bertahan Tinggi

Foto: Ist.
Stok awal bulan September yang hanya 3,4 juta ton sebabkan harga minyak sawit naik

Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Ekspor minyak sawit pada September 2021 turun menjadi 2,886 juta ton setelah naik 4,274 juta ton pada bulan Agustus 2021. Nilai ekspor produk minyak sawit juga turun menjadi US$3,111 miliar dari US$4,433 milliar pada Agustus.
 
Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dalam keterangan resminya menjerlaskan, penurunan volume ekspor terbesar terjadi untuk tujuan India sebesar 683,0 ribu ton menjadi 275,5 ribu ton atau turun 71,3%, Cina sebesar 351,8 ribu ton menjadi 467,4 ribu ton atau turun 42,94%.
 
Kemudian disusul Belanda sebesar 169,6 ribu ton menjadi 33,46 ribu ton atau turun 83,5%, dan Malaysia sebesar 157,1 ribu ton menjadi 35,1 ribu ton atau turun 81,74%. Begitu juga dengan Uni Eropa secara keseluruhan turun 243,2 ribu ton menjadi 219,6 ribu ton atau turun 52,54%.
 
“Secara YoY (Year on Year) sampai dengan bulan September, ekspor ke Cina tahun 2021 sudah 25,7% lebih tinggi dari tahun 2020, ke Malaysia 52,0% lebih tinggi, sedangkan ke India 24,4% lebih rendah, ke Belanda 0,4% lebih rendah dan ke Uni Eropa secara keseluruhan 8,1% lebih rendah,” ulasnya.
 
Sementara Harga CPO Cif Rotterdam pada September mencapai US$1.235/ton atau lebih tinggi dari bulan Agustus yang sebesar US$1.226/ton. Di sisi lain, harga soybean oil (Dutch, ex mill) turun dari US$1.435/ton menjadi US$1.405/ton, sunflower oil (FOB NW Europe) turun dari US$1.380/ton menjadi US$1.333/ton dan rapeseed oil (Dutch FOB) naik menjadi US$1.606/ton dari US$1486/ton.
 
Kenaikan harga minyak sawit, bahas Mukti, mungkin disebabkan rendahnya stok awal bulan September yang hanya 3,4 juta ton atau 1,1 juta ton lebih rendah ketimbang stok awal Agustus.
 
Untuk konsumsi dalam negeri, pada September sebesar 1.475 ribu ton yang relatif sama dengan bulan Agustus, 1.465 ribu ton. Konsumsi untuk pangan turun 6,4% menjadi 672 ribu ton dari 718 ribu ton pada bulan Agustus. Untuk oleokimia relatif tetap, sedangkan untuk biodiesel naik 9,3% menjadi 622 ribu ton dari 569 ribu ton pada bulan Agustus.
 
Produksi CPO Indonesia bulan September 4.176 ribu ton, turun sekitar 1% dari bulan Agustus dan masih belum naik seperti yang diharapkan. Begitu pula produksi Malaysia yang dilaporkan turun 0,39% dari produksi Agustus.
 
“Dengan produksi rendah dan ekspor yang turun, stok akhir September minyak sawit Indonesia masih naik menjadi 3,65 juta ton dari 3,43 juta ton pada Agustus,” pungkasnya.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain