Sabtu, 2 Oktober 2021

Peran Kemitraan dalam Program PSR

Peran Kemitraan dalam Program PSR

Foto: Dok. Pinterest
Produktivitas sawit rakyat harus ditingkatkan melalui peremajaan tanaman tua

“Kemitraan yang efektif membuat kita menjadi raja sawit di dunia. Tantangan pada masa yang akan datang, kita tidak mau hanya kemitraan yang efektif tapi juga kemitraan yang efisien. Kemitraan ini juga berperan besar dalam mempercepat laju program peremajaan sawit rakyat,” ungkap Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec., Menteri Pertanian periode 2000 – 2004, saat diwawancara AGRINA.
 
 
Apa yang dimaksud dengan kemitraan yang efektif dan efisien?
 
Pada 2020, sawit rakyat sudah mencakup 6,72 juta ha dari 16,38 juta ha total sawit Indonesia atau 42%. Dan kita menjadi nomor satu di dunia dalam areal, produksi, dan pengekspor  minyak nabati. Dan belakangan kita juga menjadi konsumen sawit nomor satu dunia.
 
Kebun sawit rakyat dulu diawali dengan kemitraan dan belakangan berkembang petani sawit mandiri yang jumlahnya jauh lebih besar daripada petani plasma.
 
Namun sebenarnya petani sawit mandiri juga membangun kemitraan meskipun sifatnya lebih longgar dengan perusahaan pengolahan sawit karena hasil buah sawitnya harus diolah perusahaan pengolahan sawit.
 
Tanpa kemitraan tidak mungkin kita mendapatkan revolusi sawit rakyat seperti sekarang ini. Tanpa kemitraan tidak mungkin Indonesia memilikiindustri sawit terbesar di dunia dari segi produksi, ekspor, dan sumbangan pada devisa negara.
 
Kemitraan efektif untuk mengembangkan industri sawit Indonesia. Kemitraan yang efektif membuat kita menjadi raja sawit di dunia.
 
Tantangan pada masa yang akan datang, kita tidak mau hanya kemitraan yang efektif tapi juga yang efisien. Jika kita hanya efektif tapi tidak efisien,maka kita akan dikalahkan negara-negara lain atau minyak nabati lain.
 
Kemitraan yang efisien dapat kita capai dengan memperbaiki produktivitas sawit rakyat. Saat ini produktivitas kebun sawit rakyat lebih rendah dibandingkan kebun sawit perusahaan.
 
Hal tersebut membuat biaya produksi sawit rakyat lebih tinggi sehingga tidak memiliki daya saing dan dengan mudah dilindas negara produsen sawit lain dan minyak nabati lain.
 
Produktivitas sawit rakyat harus ditingkatkan melalui peremajaan tanaman tua menggunakan bibit unggul bersertifikat, penerapan teknis budidaya yang baik, serta penanganan panen dan pascapanen yang baik.
 

 

 
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 328 terbit Oktober 2021 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain