Rabu, 1 September 2021

Meningkatkan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri Kelapa

Meningkatkan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri Kelapa

Foto: Istimewa
Industri kelapa perlu dukungan smart farming

Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Komoditas kelapa termasuk dalam sektor pertanian yang menjadi salah satu komoditas ekspor yang penting pada tanaman perkebunan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai, kelapa harus masuk dalam rantai nilai global untuk mendapatkan nilai komoditas yang optimal dalam perdagangan internasional.
 
Dalam mendukung niatan tersebut, di sela-sela 49th International Cocotech Conference and Exhibition (30/8), Menko Airlangga mengatakan, smart farming dapat meningkatkan produksi pertanian secara signifikan, baik dari segi produktivitas maupun keberlanjutan.
 
Penerapan smart farming pada tanaman kelapa adalah untuk pengecekan kesehatan tanah, irigasi mikro, diversifikasi tanaman/agroforestry, palm climbing machine, robotic palm harvestors, neera harvestors, red palm weevil detector, air blast sprayer, surveillance plant condition using image analysis/machine learning, pathogen detection, dan automation in coconut tissue culture.
 
“Teknologi inovatif untuk pengembangan kelapa berkelanjutan adalah hilirisasi produk kelapa seperti minyak kelapa, minyak kelapa murni, dan fitonutrien yang memiliki nilai tambah produk yang tinggi,” tuturnya.
 
Selain itu, produk kelapa juga beragam seperti air kelapa, santan, nata de coco, kelapa kering, gula kelapa, bricket, karbon aktif, serat sabut kelapa, coco peat, dan lainnya. Dari segi lingkungan, aspek ramah lingkungan dari buah kelapa merupakan kapasitasnya dalam menyerap karbon sekitar 5,6 ton CO2/ha per tahun dan penerapan agroforestri kelapa.
 
Ia berharap negara-negara anggota International Coconut Community (ICC) dapat terus mendukung pembangunan kelapa berkelanjutan di negaranya masing-masing mengingat kontribusi kelapa yang besar tidak hanya dari aspek ekonomi, tetapi juga dari aspek sosial dan lingkungan.
 
Hal tersebut sangat penting lantaran lebih dari 95% kepemilikan kelapa merupakan petani kecil yang keberadaannya perlu diperhatikan. Pemerintah Indonesia menegaskan akan terus mendukung sektor kelapa dan sekretariat ICC yang ada di Indonesia.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain