“Dalam membangun pertanian ada dua hal penting,yaitu membangun di pertanian dan membangun untuk pertanian. Keduanya kita butuhkan untuk membangun pertanian modern, komersial, bernilai tambah, dan berdaya saing,” ungkap Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec., Menteri Pertanian periode 2000 – 2004, saat diwawancara AGRINA.
Apa perbedaan antara di dan untuk dalam pembangunan pertanian?
Keduanya berarti membangun pertanian. Membangun di pertanian yaitu langsung menyangkut usahatani tanaman, ternak, ikan, alsintan, pupuk, pestisida, pakan, obat-obatan dan lainnya.
Semua kebijakan, program, strategi, dan sumberdaya termasuk pembiayaannya disediakan Kementandan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Namun membangun pertanian modern membutuhkan peran serta dari luar pertanian yang kita sebut membangun untuk pertanian.
Membangun untuk pertanian sangat dipengaruhi faktor-faktor di luar pertanian,misalnya ekologi.Perubahan ekologi seperti global warming sangat mempengaruhi usahatani.
Perubahan ekologi secara nasional yang dapat kita lihat langsung adalah penggundulan hutan. Akibatnya, terjadi banjir, kekeringan, dan tanah longsor di mana-mana sehingga berdampak buruk pada pertanian seperti rusaknya infrastruktur yang dibutuhkan pertanian, gagal panen karena terendam banjir dan kekeringan, serta satwa liar merusak areal pertanian.
Tidak hanya ekologi, infrastruktur juga sangat mempengaruhi pembangunan pertanian,apalagi pertanian modern. Sayangnya, Indonesia sebagai negara agraris membangun infrastruktur fisik dan nonfisik tanpa terlihat jelas kaitannya dengan pertanian.
Sekalipun ada kaitannya sangat lemah. Seyogyanya pembangunan infrastruktur harus selalu dipikirkan keterkaitannya dengan pembangunan, pengembangan, dan kemajuan pertanian.
Infrastruktur seperti apa yang dibutuhkan dalam pembangunan pertanian?
Usahatani itu urusan petani dan pengusaha, tapi membangun pertanian bukan hanya urusan petani dan pengusaha. Membangun pertanian butuhbanyak infrastruktur di luar kewenangan Kementanatau melibatkan banyak kementerian.
Karena itu, stakeholder mulai dari pemerintah, swasta, dan petani harus pintar melobi kementerian lain agar menyediakan anggarannya untuk pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan dalam pembangunan pertanian modern.
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 325 terbit Juli 2021 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.