“Pembangunan sistem dan usaha agribisnis dilaksanakan secara berdaya saing, berkelanjutan, berkerakyatan, berkeadilan, dan terdesentralisasi. Sistem dan usaha agribisnis ini terus berkembang dan tidak terikat waktu,” ungkap Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec., Menteri Pertanian periode 2000 – 2004, saat diwawancara AGRINA.
Sejak kapan Profesor menyuarakan tentang agribisnis?
Sejak 1995, saat pengukuhan guru besar saya sampaikan gagasan baru tentang agribisnis. Agribisnis merupakan paradigma baru membangun pertanian. Maksudnya, yang dulunya melihat secara sektoral dan subsistem sekarang intersektoral dan sistem.
Apabila usahatani sebagai subsistem,maka ia tidak terlepas dari kegiatan non-usahatani seperti agribisnis hulu dan hilir serta jasa penunjangnya. Jadi pendekatan secara sektoral, subsistem, dan produksi ke intersektoral, sistem, dan bisnis.
Sistem agribisnis terdiri darisubsistem pertanian primer atau usaha tani (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan) yang didukung secara terintegrasi oleh subsistem input, subsistem agroindustri, dan subsistem jasa penunjang.
Unsur utama pembangunan agribisnis adalah dunia usaha berbagai skala yang aktif di berbagai subsistem. Dunia usaha inilah yang mengubah sumber daya menjadi produk-produk agribisnis. Keseluruhan subsistem itu disebut sistem dan usaha agribisnis.
Bagaimana upaya memasyarakatkan agribisnis di Indonesia?
Pada setiap kesempatan,saya selalu menyuarakan pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang dilaksanakan secara berdaya saing, berkelanjutan, berkerakyatan, berkeadilan, dan terdesentralisasi.
Pembangunan agribisnis harus dilaksanakan oleh pelaku usaha dengan berbagai skala, sedangkan pemerintah sebagai fasilitator dan pendorong untuk mewujudkan pembangunan agribisnis tersebut.
Ternyata gagasan tersebut tidak mudah diterima stakeholder agribisnis di Indonesia. Sekalipun sudah disampaikan melalui berbagai media massa berupa kolom maupun hasil wawancara juga seminar, diskusi,dan berbagai pertemuan formal maupun informal.
Bahkan dimuat secara rutin dalam Rubrik Suara dari Bogor di salah satu koran berskala nasional. Lalu dilanjutkan dalam Rubrik Suara Agribisnis pada Tabloid dan Majalah AGRINA. Selain itu, sudah diterbitkan beberapa buku terkait agribisnis dan tiga buku dari AGRINA berjudul Suara Agribisnis: Kumpulan Pemikiran Bungaran Saragih.
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 324 terbit Juni 2021 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.