Kebutuhan gula konsumsi 229.478 ton/bulan, stok 30 April sebanyak 717.447 ton
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Kebutuhan dan harga gula selama Ramadan 2021 dan Idulfitri terhitung stabil. Terhitung, stok hingga 30 April 2021 sebanyak 717.447 ton atau cukup memenuhi kebutuhan gula dalam negeri. Sementara kebutuhan sebanyak 229.478 ton/bulan. Ketersediaan tersebut dinilai Sekretaris Ditjen Perkebunan, Antarjo Dikin cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi selama 3 bulan.
Ia mengutarakan, posisi ketersediaan tersebut terdiri dari rumah tangga dan pasar sebanyak 328.734 ton (46%), pedagang 151.494 ton (21%), pabrik gula 226.967 ton (32%), dan di petani sekitar 10.143 (2%) ton. “Stok tersebut cukup untuk hingga musim giling tebu”, ujarnya, Senin (17/5).
Ia merinci, prediksi produksi gula pada musim giling produksi yakni pada Juni sebanyak 341.033 ton, Juli 404.327 ton, Agustus 552.601 ton, September 417.660, Oktober 259.971 ton, dan November 125.869 ton.
Kelebihan produksi pada bulan-bilan yang surplus, imbuhnya, untuk menutupi defisit pada bulan-bulan lainnya. Jadi, hingga Desember diperkirakan kebutuhan gula konsumsi akan tetap terpenuhi.
Kendati demikian, Antarjo mewanti-wanti, distribusi perlu antisipasi terutama wilayah di luar sentra tebu seperti Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan, Maluku, NTT dan Papua. Sedangkan Lampung, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan dan Tenggara dinilai aman karena terdapat industri gula.
Antarjo mengamini, dalam meningkatkan produksi gula nasional dibutuhkan penambahan luas areal dan perbaikan (revitalisasi) pabrik gula. Sejauh ini, jelasnya, Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan untuk program intensifikasi kebun petani sebagai upaya untuk meningkatkan hasil.
“Bantuan berupa pupuk dan herbisida untuk penanggulangan OPT. Ini bertujuan untuk meningkatkan rendemen tebu. Namun revitalisasi pabrik juga sangat diperlukan”, pungkasnya.
Try Surya A
