Foto: Istimewa/Mondelez
Seluas 2.000 ha lahan akan ditanami kakao
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Mondelez International dan Olam Food Ingredients (OFI) berkolaborasi menciptakan pertanian kakao komersial terbesar dan berkelanjutan di dunia yang berlokasi di Indonesia. Berlokasi di pulau Seram, Maluku, proyek pertanian kakao ini menggunakan berbagai inovasi teknologi iklim dan pengetahuan tanaman kakao terbaru, mulai dari pemasangan sensor di lapangan hingga penggunaan sistem irigasi canggih yang jarang digunakan pada penanaman kakao berskala besar.
Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar di Asia. Dari sisi konsumsi, permintaan kakao terus meningkat di seluruh Asia, hingga menjadi yang terbesar kedua di dunia. Dari sisi produksi, petani kakao Indonesia masih terkendala dengan suhu iklim yang meningkat, hasil panen yang rendah, dan berbagai penyakit tanaman.
Quentin Roach, Senior Vice President, Global Supply Chain & Chief Procurement Officer Mondelez International mengatakan, berbekal pengalaman selama sembilan tahun dalam upaya meningkatkan mata pencaharian petani dan pengurangan dampak lingkungan dari pertanian kakao melalui program Cocoa Life, Mondelez berkolaborasi untuk menciptakan pasokan bahan baku yang berkelanjutan dengan solusi yang disesuaikan per wilayah.
Inisiatif tersebut sejalan dengan program Cocoa Life Mondelez International yang ada di Indonesia dan pusat penelitian kakao Mondelez di Pasuruan Jawa Timur. “Ini langkah penting bagi kami untuk memimpin terciptanya pasokan kakao yang berkelanjutan dan tangguh di masa depan. Dengan berinovasi melalui kemitraan bersama pemasok kami, mengeksplorasi cara untuk menghasilkan hasil panen yang tinggi, mengembalikan hutan, serta menghasilkan pendapatan bagi petani melalui sebuah pertanian kakao komersial terbesar,” ulasnya.
Prashant Peres, President Director Mondelez Indonesia menambahkan, program kemitraan ini semakim memperkukuh komitmen Mondelez International untuk terus berinvestasi di Indonesia dan bertumbuh bersama masyarakat Indonesia. Setelah meluncurkan pusat penelitian kakao di Pasuruan Jawa Timur tahun lalu, Mondelez berharap, program ini semakin memperkuat momentum untuk mengembangkan teknologi pertanian kakao yang inovatif, efektif, serta ramah lingkungan.
Kemitraan ini bertujuan untuk mewujudkan terciptanya 700 lapangan pekerjaan bagi penduduk lokal di daerah. Hampir setengah dari kesempatan peluang kerja ini akan ditujukan pada perempuan. Kemudian 2.000 ha lahan akan ditanami kakao, pohon pelindung hutan dan pohon buah-buahan untuk menciptakan keanekaragaman hayati. Saat ini sekitar 1.080 ha telah ditanami dari total luas 3.380 ha lahan.
Selanjtunya, areal seluas 47 ha yang telah teridentifikasi sebagai hutan bernilai konservasi tinggi dan dilindungi sepenuhnya sebagai habitat vital bagi flora dan fauna. Fasilitas pembibitan yang dapat menumbuhkan satu juta bibit kakao unggul setiap tahunnya dan akses untuk perawatan kesehatan dan pendidikan untuk semua karyawan dan keluarganya, serta fasilitas umum untuk 200 keluarga yang tinggal di lokasi perkebunan.
Model pertanian kakao terbaru ini diharapkan menjadi cetak biru (blue print) praktik pertanian kakao yang modern dan profesional, penggunaan lahan secara optimal, dan perencanaan komunitas pertanian yang berpotensi untuk dapat direplikasi di berbagai wilayah.
Try Surya A