“Jika Covid-19 ini sedikit bisa mereda dibandingkan 2020 dan ekonomi kita bisa bertumbuh lebih baik, maka prospek agribisnis juga akan semakin baik. Namun demikian tantangan masih tetap ada,” ungkap Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec., Menteri Pertanian periode 2000 – 2004, saat diwawancara AGRINA.
Bagaimana cara memprediksi agribisnis 2021?
Jika ingin memprediksi agribisnis 2021,kita tidak bisa seperti menggunakan “kacamata kuda” yang hanya melihat 2020. Kita harus melihat kondisi agribisnis beberapa tahun belakangan ini. Untuk dapat memprediksi kondisi sistem agribisnis ke depan, kita tidak cukup hanya melihat yang terjadi pada sistem agribisnis saja tetapi juga sistem makro ekonomi kita dan perekonomian global.
Jika kita lihat 2020, kita sama dengan negara-negara lain mengalami pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 berdampak luar biasa terutama pada kesehatan manusia dan efeknya pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat dunia. Pada 2020, perekonomian kita bertumbuh negatif, kendatipun demikian PDB sistem agribisnis khususnya on-farm agribusiness tetap tumbuh positif dan satu-satunya yang positif dalam perekonomian nasional kita.
Sebenarnya ini bukan yang pertama kali terjadi.Dalam banyak krisis perekonomian yang melanda negara kitasistem agribisnis teristimewa on-farm selalu menjadi ketel pengaman dari perekonomian. Bahkan pada 1998, perekonomian sedangkrisis justru agribisnis mengalami booming karena nilai tukar rupiah yang anjlok terhadap mata uang asing khususnya dolar AS.
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 322 terbit April 2021 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.