Foto: Dok. Kementan
Pengolahan pascapanen tingkatkan kualitas kopi
Lumajang (AGRINA-ONLINE.COM). Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) untuk petani kopi di Lumajang, Jawa Timur (8-9/9).
Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kopi kelompok tani Tani Makmur Jaya desa Pasrujambe, kecamatan Pasrujambe, kabupaten Lumajang. Karena, kualitas kopi 60%-nya ditentukan oleh budidaya, 30% pascapanen, dan 10% penyeduhan. “Diharapkan petani bisa menerapkan praktek pascapanen kopi sehingga kualitasnya meningkat dan bernilaijual lebih tinggi,” ungkap Kresno Suharto, Kepala BBPPTP Surabaya yang diwawancarai pada kesempatan terpisah.
Petugas balai memberikan materi pascapanen dan proses pengolahan sebagai berikut:
1. Cacat mutu biji kopi Indonesia
- 13,48% berlubang (hama bubuk buah)
- 36,94% hitam (petik muda)
- 7,85% pecah (huller kurang tepat)
- 37,70% warna cokelat, berkulit ari, bertutul-tutul (fermentasi dan huller kurang tepat)
- 3,83% berbatu, bergelondong, campur kerikil-tanah (sortasi longgar)
2. Faktor yang mempengaruhi kualitas kopi
- Varietas/klon: varietas tertentu dapat menghasilkan mutu fisik dan citarasa baik, akan tetapi ada juga sebaliknya
- Tinggi tempat penanaman: Makin tinggi tempat penanaman makin tinggi mutu dan citarasanya
- Kejagurran tanaman: tanaman yang pertumbuhannya kurang sehat akan menghasilkan
- Penggunaan penaung: tanaman kopi yang dinmaungi cukup, citarasanya lebih baik dibandingkan dengan tanaman kopi tanpa naungan.
- Tingkat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT): serangan hama dan penyakit dapat menurunkan mutu fisik mauipun citarasa kopi biji
- Mutu petik buah: buah yang dipetik pada saat masak optimal mutu fisik dan citarasa lebih baik dibanding dengan buah yang idpetik racut
- Proses pascapanen: pengolahan basah akan menghasilkan mutu lebih baik dibanding olah kering. Penyimpanan buah kopi yang kurang baik dapat menimbulkan cacat rasa
3. Pengolahan kopi
- Olah kering: natural, wine
- Olah basah: semiwash, fullwash, honey
Menurut Waris, Ketua Poktan Tani Makmur Jaya, petnai antusias dan semangat untuk belajar proses pascapanen kopi karena dengan mengolah kopi secara benar, tentu akan menambah pendapatan. “Kami berharap selalu dibina, didampingi, dicarikan inforrmasi pasar dan juga berharap alat pascapanen kopi. Karena ada beberapa kelompok tani yang dilatih belum memiliki alat pascapanen,” terangnya.
Galuh Ilmia Cahyaningtyas