Rabu, 2 September 2020

PETERNAKAN : Badan Kuat, Kantong Sehat

PETERNAKAN : Badan Kuat, Kantong Sehat

Foto: Syafnijal Datuk Sinaro
Aneka olahan susu meningkatkan nilai tambah dan masa simpan

Olahan susu meningkatkan nilai tambah, memperpanjang masa simpan, dan mempertebal keuntungan.
 
Berbagai inovasi dilakukan pelaku usaha olahan susu di Lampung. Ada yang membuat yoghurt, susu kefir untuk kesehatan, hingga promil (program hamil) susu kefir yang diperkaya herbal dan rempah.
 
 
Bisnis Yoghurt
 
Adalah PT Karya Nusa Tujuh (KNT), anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara VII yang memproduksi susu segar menjadi yoghurt aneka rasa. Menurut Indah Irwanti, Direktur KNT, sejak 2015 perusahaannya memproduksi susu sapi. Rata-rata produksi susu segar 60 l/hari. Sekitar 40 l difermentasi dengan asam laktat selama 24 jam untuk diolah menjadi yoghurt.
 
“Ide awalnya sebagai upaya meningkatkan nilai tambah susu segar dan memperpanjang masa penyimpanan. Sebetulnya, susu sapi segar sehat untuk dikonsumsi. Namun, yoghurt selain sehat juga lebih baik untuk pencernaan,” ujar Indah kepada AGRINA. Produksi yoghurt bentuk es batangan (ice stick) untuk menyediakan jajanan sehat dan murah bagi anak-anak.
 
Harga pun disesuaikan dengan uang jajan. Satu pak berisi 30 stick yoghurt dijual Rp15 ribu sehingga sekolah atau warung bisa menjual Rp1.000/stick atau Rp2.000/3 stick. Khusus masyarakat umum, KNT memproduksi yoghurt botol 250 ml aneka rasa dengan harga Rp9.000/botol.
 
Dwi Satria Atmaja, Asisten Manajer Operasional KNT menjelaskan, proses pasteurisasi dan fermentasi susu dilakukan di kandang di Bekri, Lampung Tengah. Pencampuran susu fermentasi dengan gula dan perisa dilakukan di unit produksi kantor KNT.
 
Yogurt stick rasa mangga, durian, stroberi, anggur dan melon, berisi 20 dan 30 stick/pak dan disimpan beku di freezer. Selain itu, ada yoghurt kemasan botol 250 ml dengan rasa stroberi, melon, anggur, dan lemon. Yoghurt botol disimpan dingin di suhu 4º C dan tahan hingga 2 bulan.
 
Yulia Apriana, staf operasional KNT mengatakan, sekali kirim tiap sekolah dan warung ambil 30 pak. Sejak siswa belajar di rumah, penjualan di sekolah drop dan tinggal di toko yang masih berjalan.
 
Saat ini produksi rata-rata yoghurt sekitar 600 botol/bulan dan yoghurt stick 3.500 pak/bulan. Kedua produk dipasarkan di Lampung hingga Palembang.
 
Indah menambahkan, yoghurt merek King Milk sudah dilengkapi sertifikat halal MUI dan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
 
Yoghurt stick dan yoghurt botol rasa stroberi, melon, dan anggur sudah mendapat izin BPOM. Sementara yoghurt rasa lemon masih proses. Selain memasukan produk ke supermarket, KNT akan membuka konter di depan kantor.
 
 
Bisnis Kefir
 
Di antara produk olahan susu, kefir lagi naik daun menyusul keberhasilannya mempercepat penyembuhan pasien Covid-19. Di antara pionir penggiat susu kefir di Lampung adalah Laksono Adi Muladhi. Awalnya, ia berkenalan dengan susu kefir karena menderita fistulani sejak 1999. Sempat 3 kali operasi tapi sakitnya tidak kunjung sembuh.
 
Pada 2010 Adhie berkenalan dengan produsen kefir di Bandung, Jabar. Setelah mengkonsumsi minuman warisan nabi ini, penyakitnya sembuh. Tahun itu juga ia memproduksi susu kefir dan aktif memasarkan di 2014. Ia senang kefir digunakan sebagai alternatif pengobatan pasien Covid-19. “Karena bisa meningkatkan imunitas tubuh itulah maka wajar kalau pasien Covid-19 di Jakarta dan Bandung lebih cepat pulih,” katanya.
 
Adhie termasuk penggiat kefir inovatif. Kefir diperkaya dengan herbal dan rempah, terutama jejamuan sehingga lahirlah berbagai produk Kefir Herbal Pengantin. Kefir promil atau Kefir Herbal Pengantin begitu terkenal khasiatnya. Produk yang dipasarkan sejak 2016 ini banyak membantu pasutri yang kesulitan memperoleh momongan.
 
Produk lainnya kefir Juslembaja, yakni jus lemon, bawang putih, madu, jahe dan rempah lainnya. “Pelanggan saya menyebut obat kuat. Kefir ini berkhasiat memulihkan dari berbagai penyakit, temasuk penyakit berat seperti tumor,” jelas pria yang memiliki konsumen dokter. Saat ini ada 50-an reseller di berbagai kota di Indonesia. Sebagiannya adalah wanita yang merasakan khasiat kefir promil.
 
Kefir susu sapi dijual Rp60 ribu/l, kefir promil Rp200 ribu/paket isi 4 botol ukuran 250 ml. Sementara, kefir Juslembaja harganya Rp150 ribu/250 ml. Saat ini Adhie mempekerjakan 2 karyawan untuk membantu memproduksi kefir.
 
   
Pemain Muda
 
Di Rajabasa, Bandarlampung juga ada pemain muda yang mengolah susu sapi dan kambing jadi kefir. Frieska Ariesta, gadis 28 tahun memproduksi kefir dengan merek Rumah Susu dan Kefir Batara. Kefir yang diproduksi terdiri dari kefir prima dan kefir bening (wey) berbahan baku susu sapi dalam kemasan botol 0,5 l dan 1 l. 
 
Harganya Rp60 ribu/ l dan Rp30 ribu/0,5 l. Sedangkan, kefir prima dan wey berbahan baku susu kambing dijual lebih mahal, Rp75 ribu/l dan Rp40 ribu/0,5 l.
 
Beberapa jenis penyakit yang terbukti pulih dengan mengkonsumi kefir kesehatan produksi Frieska, seperti maag akut, diabetes, gangguan ginjal dan tiroid, kista, hipertensi, kolesterol, vertigo, dan lainnya. Sarjana teknik ini mengaku, kefir merupakan suplemen bernutrisi tinggi.
 
Berdasarkan penelitian yang ia baca, protein susu naik hingga 6 kali lipat setelah fermentasi. Susu kefir juga berasa asam dengan pH 4. “Dalam kondisi asam itu maka yang berkembang dalam saluran pencernaan yang mengkonsumsinya adalah bakteri baik sehingga proses pencernaan dan penyerapan nutrisi oleh sel-sel usus berlangsung sempurna,” tuturnya.
 
Dari sisi omzet, penjualan susu kefir kambing dan sapi masih relatif kecil. Sebulan Frieska memproduksi 20 l kefir susu sapi dan 10 l kefir susu kambing. Namun, produknya sudah sampai ke Jabar, Sumbar, Sumsel, dan provinsi lainnya.
 
Sistem pemasarannya reseller dan online. “Selain itu, reseller juga berasal dari konsumen yang telah merasakan khasiat kefir lalu menawarkan ke keluarga, teman, dan relasinya di daerahnya,” tutup Frieska.
 
 
 
Syafnijal Datuk Sinaro (Lampung)

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain