Selasa, 2 Juni 2020

Mencetak Lahan Sawah Baru

Solusi Ketahanan Pangan Jangka Panjang
 
“Mencetak lahan sawah baru tidak semata menambah luas areal sawah, tapi ini seyogyanya  proyek membangun sistem dan usaha agribisnis pangan berbasis lahan sawah sehingga perlu direncanakan dan dilaksanakan secara integratif dan sistematis,” ungkap Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec., Menteri Pertanian periode 2000 – 2004, saat diwawancara AGRINA. 
 
 
Apa alasan kita perlu mencetak lahan sawah baru?
 
Sangat menggembirakan selama dua dekade terakhir konsumsi beras kita mulai menurun seperti dialami Jepang dan Thailand sejak 50 tahun lalu.
 
Lantas apakah tekanan untuk peningkatan produksi menjadi longgar? Tidak, karena pertumbuhan jumlah penduduk setiap tahun cukup besar.
 
Apalagi lahan sawah di Pulau Jawa sudah terkonversi dan sulit mengeremnya karena pertumbuhan penduduk dan pendapatannya membutuhkan pertambahan penggunaan lahan. 
 
Sawah yang terkonversi di Jawa harus dicari gantinya di luar Jawa. Di sinilah pemerintah mendapatkan justifikasi yang kuat untuk mencetak sawah baru. Ini juga solusi jangka panjang bagi ketahanan pangan berkelanjutan. 
 
Sementara untuk jangka pendek dan menengah, kita perlu meningkatkan produktivitas lahan sawah yang sudah ada. Apalagi yield gap kita dengan Taiwan, China, Jepang, dan Vietnam masih besar sehingga ada potensi untuk intensifikasi.
 
Tentu kita butuh benih unggul baru, sistem pemupukan dan pengendalian OPT yang baik, penggunaan alsintan modern yang dikaitkan dengan precision farming di usaha tani.
 
Dan penanganan panen dan pascapanen yang baik untuk meminimalkan kehilangan hasil dan meningkatkan kualitas beras. 
 
Kita mengapresiasi pemerintah dalam lima tahun terakhir berhasil mencetak sawah seluas 220 ribu ha dan memanfaatkan lahan rawa dan pasang surut hingga satu juta ha.
 
Namun informasi tersebut masih sebatas areal, belum menyertakan data produksi dan produktivitas. Usaha-usaha lima tahun lalu itu perlu kita evaluasi bukan mencari-cari kesalahan tapi justru untuk perbaikan terus menerus kegiatan di masa mendatang. 
 
 
Bagaimana tahapannya?
 
Semua kegiatan besar dan strategis seperti pencetakan sawah baru dan sistem irigasi penunjangnya perlu melalui beberapa tahap inisiatif agar bisa dilaksanakan dengan baik dan memberikan manfaat berkelanjutan. 
 
 
 
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 312 terbit Juni 2020 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain