Foto: Istimewa
Penjualan pangan protein hewani seperti daging ayam dan sapi secara daring (online) naik signifikan
Pembatasan interaksi secara langsung menjadi dorongan bagi konsumen untuk beralih belanja ke virtual.
Penjualan pangan protein hewani seperti daging ayam dan sapi secara daring (online) ikut naik signifikan di tengah pembatasan berkegiatan selama pandemi Covid-19.
Bahkan, ada yang terpaksa tidak melayani konsumen lantaran servernya down (turun) akibat lonjakan trafik sangat tinggi. Hal itu diakui beberapa platform digital penyedia produk protein hewani di dalam negeri.
Cecep Wahyudin, CEO dan founder Etanee, etalase digital produk perunggasan mengungkapkan, peningkatan omzet mencapai sembilan kali lipat dari Februari hingga April. “Masing-masing terjadi kenaikan permintaan tiga kali lipat pada periode Februari – Maret dan Maret – April,” bebernya.
Etanee menyediakan produk-produk protein hewani dalam bentuk beku (frozen food) yang nantinya didistribusikan melalui stockist-stockist (pengecer) yang dapat menjangkau area pengiriman sejauh 10 km. Saat ini ada 15 stockist yang tersebar di 8 kota (Jabodetabek dan Bandung). Dalam masa seperti ini, setidaknya satu stockist bisa melayani penjualan produk ayam 500-1.000 kg/hari.
“Tadinya kami hanya menyediakan frozen food. Karena adanya peristiwa ini, kami mempercepat penyediaan fresh food (makanan segar) dan dry food (makanan kering),” katanya.
Hal positif juga diungkap Sariyo, Direktur TaniSupply (TaniHub). Ia mengutarakan, setidaknya terdapat 50 ribu–60 ribu pendaftar baru pada Maret yang siap berbelanja di platform tersebut. Tanpa menyebut nominal, ia pun mengatakan omzet Tanihub naik hingga lima kali lipat.
Bangun Industrinya
Tren positif ini dinilai baik oleh Yudi Guntara Noor. Menurut Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (KADIN) Bidang Budidaya Peternakan dan Kemitraan tersebut, ketersediaan marketplace (pasar digital) hampir menjadi sebuah keniscayaan.
Selain karena sudah memasuki era industri, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) turut mendorong interaksi jual beli secara maya. “Dari data sebuah e-commerce, daging masuk penjualan nomor tiga tertinggi setelah hand sanitizer dan vitamin,” rinci Yudi.
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 311 terbit Mei 2020 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di magzter, gramedia, dan myedisi.