Foto: Istimewa
Tanam padi dengan transplanter
Sudah siapkah Anda melihat agribisnis pada masa mendatang?
Pertanyaan yang juga menjadi tema konferensi dan pameran Agrifuture 2019 di Bangkok, Thailand, 2-3 Desember lalu itu setidaknya terjawab dari presentasi para pakar dan pelaku usaha dalam konferensi.
Praktiknya langsung terlihat di farm milik Kubota yang menjadi obyek kunjungan peserta konferensi pada hari berikutnya.
Gelaran perdana hasil kolaborasi DLG (German Agricultural Society) dan VNU Exhibitions Asia Pacific itu diikuti 352 orang dari beberapa negara pada hari pertama.
Rinciannya, delegasi dan pengunjung sebanyak 125 orang, pembicara 42 orang, peserta pameran 23 orang, rombongan dari International Rice Research Institute (IRRI) 55 orang, kelompok VIP 73 orang, dan diliput 34 media.
Para pakar yang bicara di sesi konferensi menyoroti agribisnis secara menyeluruh. Mulai dari perbaikan proses produksi pangan di lapangan dengan berbagai teknologi mekanisasi, penyempurnaan rantai nilai padi dari panen hingga pasar untuk produksi yang berkelanjutan, mempercepat biofortifikasi bahan pangan untuk mengatasi kasus malnutrisi.
Tak ketinggalan inovasi pengindraan jauh dalam identifikasi tanaman terserang hama penyakit untuk menunjang pertanian pintar, perkembangan pertanian vertikal, dan ulasan khusus tentang peningkatan industri gula di Asia.
Sementara pada hari kedua, sebanyak 108 orang mengunjungi Kubota Farm yang berlokasi sekitar 100 km di sebelah tenggara Bangkok. Di sana pengunjung bisa melihat dari dekat aplikasi alat dan mesin pertanian dalam budidaya, mulai dari olah lahan, tanam padi dan sayuran, penyemprotan dengan drone, hingga panen tebu.
Peni Sari Palupi