Foto: Istimewa
Program Satu Juta Sapi Bali dan Sikomandan menunjukkan adanya sinergi program pembangunan peternakan Pusat dan daerah
Denpasar (AGRINA-ONLINE.COM). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) berharap bahwa Bali dapat terus meningkatkan kualitas pertaniannya dan menjadi lokomotif serta pintu gerbang ekspor pertanian. Hal itu disampaikannya pada saat acara Tani Day di Car Free Day Denpasar (5/1).
Menurutnya pertanian adalah Indonesia, oleh karenanya menangani pertanian harus serius. Menangani pertanian artinya menangani urusan perut masyarakat. Kementan bertekad untuk terus memajukan pertanian Indonesia dan meningkatkan ekspor produk pertanian tiga kali lipat.
“Negara kita besar tak boleh kalah dari negara lain. Yang paling pasti, Indonesia maju, lapangan pekerjaan tersedia, bila pertanian maju, mandiri, dan modern,” ucapnya.
Pada acara Tani Day ini, Mentan SYL berkesempatan menyerahkan bantuan untuk pengembangan peternakan dan kesehatan hewan di Provinsi Bali dengan nilai total bantuan sebesar 30,7 Milyar Rupiah, serta menyerahkan bantuan berupa mobil operasional untuk Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Sobangan, Badung.
"Tingkatkan pelayanan kesehatan hewan dan layani peternak dengan baik," pesan Mentan SYL kepada penerima bantuan dari Puskeswan Sobangan yang saat ini memberikan layanan kesehatan hewan dan pembinaan kelompok ternak untuk 20 desa di Badung serta Sentra Ternak Sobangan.
Optimisme Program Satu Juta Ternak Sapi Bali di Sentra Ternak Sobangan
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementan, I Ketut Diarmita menyampaikan optimismenya tentang masa depan pengembangan Sapi Bali. Menurutnya pengembangan dengan pola seperti di Sentra Ternak Sobangan Kabupaten Badung dapat mendorong kesuksesan Program Satu Juta Ternak Sapi Bali dan Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) Kementan.
"Program Satu Juta Sapi Bali dan Sikomandan menunjukkan adanya sinergi program pembangunan peternakan Pusat dan daerah. Apabila setiap daerah bisa bersinergi seperti ini, saya optimis swasembada daging sapi nasional 2026 bisa kita raih," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Ketut Sudarsana, menyebutkan bahwa Sentra Ternak Sobangan merupakan unit peternakan milik Pemda Kabupaten Badung. Sentra ini berdiri pada tahun 2010 dan memiliki lahan tanah seluas 7 Ha, dengan jumlah induk sapi sebanyak 284 ekor dan 94 ekor anakan yang merupakan hasil kawin suntik (inseminasi buatan/IB) menggunakan semen beku produksi Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Baturiti milik Pemerintah Provinsi Bali.
"Hasil pembibitan dari Sentra Peternakan Sobangan ini dihibahkan kepada kelompok ternak di Kabupaten Badung, untuk dikembangkan sekaligus sebagai upaya pelestarian Sapi Bali sebagai plasma nutfah. Dari tahun 2013, kita telah hibahkan sebanyak 345 ekor untuk 51 kelompok ternak,"tambahnya.
Dirjen PKH kemudian menyampaikan harapannya agar ke depan, hasil pembibitan di Sentra Ternak Sobangan bisa disertifikasi untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual Sapi Bali sebagai aset nasional. Ia juga berharap agar Sentra Ternak Sobangan ini dijadikan sebagai pusat penelitian dan pendidikan tentang Sapi Bali.
Sabrina Y.