Sabtu, 7 Desember 2019

Berkunjung ke CIAME 2019, Pameran Alsintan Terbesar di Asia

Berkunjung ke CIAME 2019, Pameran Alsintan Terbesar di Asia

Foto: Istimewa
Pembukaan pameran CIAME dihadiri pejabat kementerian China dan asosiasi

Pameran alsintan terbesar di Asia, China International Agricultural Machinery Exhibition (CIAME) 2019, mengambil tempat di Qingdao, China. Diramaikan 2.100 eksibitor, gelaran ini meraup sukses besar.
 
Bersama selusin jurnalis internasional, AGRINA kembali mendapat kesempatan untuk meliput pameran akbar CIAME 2019. Berbeda dengan edisi tahun lalu yang bertempat di Wuhan, agenda setahun sekali ini digelar di Qingdao, tepatnya Qingdao Cosmopolitan Exposition International Convention Center, pada 30 Oktober – 1 November 2019.
 
Mengangkat tema “Mechanization and Modernization of Agricultural and Rural Areas,” area pameran seluas lebih dari 200 ribu m2 berhasil menarik 2.100 eksibitor dari dalam dan luar China.
 
Sejak digelar bersama China Agricultural Machinery Distribution Association (CAMDA), China Agricultural Mechanization Association (CAMA), dan China Association of Agricultural Machinery Manufactures (CAAMM) pada 2011, gelaran CIAME setiap tahun makin menginternasional.
 
Jumlah dan kualitas eksibitor luar negeri juga pengunjung asing kian meningkat. Tahun ini lebih dari 150 perusahaan asing berpartisipasi dengan menempati area hampir 25 ribu m2.
 
Penyelenggara juga menghelat 30 forum dan special events yang berhasil memikat pengunjung lebih dari 125 ribu orang dari China dan internasional.
 
Termasuk di antaranya adalah temu bisnis Asia Pasifik yang diikuti para produsen, importir, dan distributor mesin dari 10 negara termasuk Indonesia.
 
Dalam kesempatan ini, Clifford Budiman dari PT Rutan, produsen dan distributor alsintan dari Surabaya, Jatim.  
 
 
Dibagi-bagi Komoditas dan Proses 
 
CIAME 2019 mempromosikan mekanisasi dari budidaya hingga pascapanen komoditas utama. Area pameran terbagi yang di dalam ruangan dan luar ruangan. Hall pameran menampung mesin-mesin kelompok komoditas tertentu.
 
Misalnya, untuk padi yang mencakup kegiatan pembibitan, penggolahan lahan, hingga panen. Di tempat lain ada area khusus mesin jagung, ada pula area khusus mesin untuk budidaya buah, sayuran, dan teh.
 
Kita melihat sarana pengolahan lahan seperti traktor dari ukuran kecil hingga yang paling besar dengan berbagai brand. Ini ditandai dengan warna bodi traktor yang warna-warni menunjukkan corporate color sang produsen. Terselip di antaranya traktor imut yang ditujukan untuk perempuan dengan warna “feminin”. 
 
 
Yang Baru-baru
 
Area lain menghadirkan fasilitas perlindungan tanam. Sejumlah produsen menghadirkan traktor khusus untuk menyemprot pestisida. Bahkan produsen seperti Lovol sudah memulai memperkenalkan penyemprot tanpa awak.
 
Tahun ini, menurut penyelenggara, untuk pertama kalinya ada 10 perusahaan pestisida yang berpartisipasi dalam pameran.
 
Demikian pula untuk pertama kalinya tahun ini dibuka area khusus permesinan untuk industri peternakan yang meliputi luasan 25 ribu m2. Di sini ada 300 perusahaan peternakan dan lebih dari 100 perusahaan suku cadang yang tampil. Yang paling banyak adalah mesin untuk pengolah kotoran atau limbah ternak dan pencampur pakan.
 
Yang juga baru bagi pengunjung adalah area khusus peralatan irigasi dan drainase. Lebih dari 100 perusahaan pamer produknya di area 5.000 m2.  
 
Fasilitas pascapanen seperti mesin pengering dan silo biji-bijian juga ada, Alat-alat itu ditempatkan di luar ruangan karena bodinya yang menjulang. 
 
Seperti halnya pameran sejenis di Eropa, CIAME pun sekarang mempertontonkan mesin untuk menangani jerami mulai dari menggulung hingga mengeringkan. Di negara-negara empat musim mesin seperti ini sangat berguna untuk membuat stok jerami kering. 
 
Melihat pameran ini, tak cukup rasanya hanya berkeliling satu setengah dua hari karena sedemikian melimpahnya produk yang dipamerkan. 
 
 
Meluncurkan Produk Baru
 
Selain memamerkan produk yang sudah ada, sejumlah perusahaan besar memanfaatkan waktu untuk meluncurkan produk baru. Salah satunya  Zoomlion.
 
Zoomlion, salah satu produsen terbesar, meluncurkan mesin-mesin pintar yang menggunakan artificial intelligence (AI). Mesin-mesin baru ini dilengkapi sensor dan teknologi canggih yang memungkinkan operasional mesin lebih efisien. 
 
Usai acara peluncuran, AGRINA berkesempatan mewawancarai Allen Zhang, General Manager Overseas Business Unit Zoomlion. Zhang mengungkap ingin menggarap pasar Indonesia lebih serius.
 
Menurut dia, lahan padi, jagung, tebu Indonesia luas tapi efisiensi produksinya tidak tinggi. Dibandingkan dengan China, produktivitas per hektar agak rendah. “Mekanisasi tentu saja merupakan langkah yang penting untuk meningkatkan efisiensi produksi. Kami tahu pemerintah Indonesia berupaya keras untuk meningkatkannya,” komentarnya.
 
Mulai tahun ini, lanjut dia, pihaknya akan mengajukan ke pemerintah Indonesia untuk juga melakukan mekanisasi di pembibitan. “Kami menawarkan transplanter yang lebih tinggi efisiensinya, 20-30%. Harganya memang sedikit lebih mahal tapi lebih nyaman dalam mempersiapkan bibitnya, jauh lebih ekonomis dan juga lebih presisi,” promosi Zhang. 
 
Pihaknya juga ingin mengenalkan traktor roda empat yang ringan berkapasitas 30-50 HP yang cock untuk digunakan di lahan yang relatif sempit. 
 
Selain itu, Zoomlion juga akan mengenalkan mesin pemanen tebu. “Kami ingin mendukung mekanisasi industri gula di Indonesia dengan memberikan solusi lengkap untuk meningkatkan produksi dan efisiensinya juga,” tutup master jurusan kebijakan dan politik Eropa dari Belgia ini.
 
 
 
Peni Sari Palupi

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain