Foto: Windi Listianingsih
Kerajaan Thailand menampilkan tulip di Agri Inno Asia 2019
Petani berkesempatan mempelajari berbagai inovasi.
Pameran inovasi pertanian terbesar di bagian utara Thailand sukses digelar pada 7-11 November 2019. Bertempat di Chiang Mai, pameran bertema “Connecting You through Advancement, Efficiency and Sustainability” ini berhasil menggaet 80 ribu pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Membawa Inovasi
Menurut Ladda Mongkolchaivivat, CEO & Founder Global Exhibition & Convention Service (GECS), Agri Inno Asia 2019 merupakan pameran pertanian terbesar yang pertama kali diadakan dengan peserta pameran sebanyak 600 stan, 100 lebih pertunjukan inovasi, dan 450 kesepakatan bisnis.
Sebelumnya pameran tahunan yang diadakan adalah pameran dagang. Karena pemerintah ingin meningkatkan perekonomian wilayah utara Thailand, mereka bekerja sama dengan swasta dan institusi pendidikan mengadakan pameran berbasis inovasi pertanian untuk mendukung industri.
“Pemerintah meminta kami untuk menciptakan pertunjukan inovasi untuk pertanian yang membawa banyak peserta pameran untuk datang dan melakukan kesepakatan bisnis buat orang lokal agar mereka banyak melakukan penjualan daripada konsumsi,” ulas Ladda.
Pemerintah daerah Chiang Mai sangat mendukung industri pertumbuhan pertanian, peternakan, dan perikanan. Dengan adanya kebijakan Thailand 4.0 yang sangat membutuhkan banyak inovasi, akan mendukung petani mengejar ketertinggalan.
“Jadi, ini platform yang bagus bagi mereka (petani) belajar. Mereka melihat banyak seminar dan konferensi yang mendatangkan pembicara ahli terkenal dari Belanda dan Bangkok, Thailand,” imbuhnya.
Agri Inno Asia 2019 menyajikan inovasi budidaya pertanian, peternakan, dan perikanan, produk-produk pangan olahan berbasis pertanian, peternakan, dan perikanan, serta pameran aquascape, tanaman dan hewan eksotis.
Kerajaan Thailand melalui Royal Project Rose menampilkan berbagai varietas mawar dan tulip yang dikembangkan istana.
Windi Listianingsih