Foto: Istimewa
Pemerintah akan mendorong permintaan minyak sawit domestik
Bali (AGRINA-ONLINE.COM). Wakil Presiden KH Maruf Amin berharap seluruh pengusaha kelapa sawit di Tanah Air mengantungi sertifikasi Indonesian Sustainable Pail Oil (ISPO).
Langkah ini diambil sebagai tabayyun atau kampanye positif sawit melalui data dan fakta. "Kita dorong industri sawit Indonesia memiliki ISPO," ungkapnya di Nusa Dua, Bali dalam pembukaan Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2019 and 2020 Price Outlook, Kamis (31/10).
Di dalam konferensi yang mengangkat tema "Palm Oil Industry: Managing Market, Enhancing Competitiveness", Wapres turut mengapresiasi komitmen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) yang mewajibkan seluruh anggotanya bersertifikasi ISPO pada 2020. Hal ini, menurutnya, akan efektif dalam meluruskan kampanye negatif yang selama ini menyerang sawit Indonesia.
Sementara itu, dalam mendorong produktivitas dan daya saing sawit Indonesia, Wapres tengah memerintahkan Kementerian Pertanian dalam merealisasikan peremajaan sawit (replanting). Ia mematok 185 ribu ha sebagai target bisa direalisasikan di tahun ini
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono menimpali, seluruh anggota GAPKI akan diusahakan memiliki sertifikasi ISPO pada 2020. Salah satu upayanya, GAPKI mengadakan klinik ISPO untuk membantu dan memudahkan para anggota. Tahun lalu, devisa dari ekspor sawit mencapai Rp270 triliun. Meskipun banyak ditanam di daerah pinggiran dan terpencil, sawit menjadi topangan dalam meningkatkan ekonomi daerah.
"Ini sesuai dengan program pemerintah yang ingin membangun wilayah-wilayah pinggiran di Indonesia," jelasnya.
Wapres mengungkapkan, Pemerintah akan mendorong permintaan minyak sawit domestik. Melalui program B20 pada 2019 dan akan ditingkatkan menjadi B30 di tahun speak, sawit akan lebih banyak terserap di dalam negeri. Di sisi lain, impor bahan bakar minyak (fosil) akan berkurang.
Serapan minyak sawit untuk program B20 diperkirakan 6,4 juta ton pada tahun ini. Dengan mandatory B30, diperkirakan ada tambahan sebesar 3 juta ton di tahun depan.
Try Surya Anditya
Editor: Windi Listianingsih