Kamis, 31 Oktober 2019

Buka IPOC 2019, Wapres: Tabayyun dengan Sawit

Buka IPOC 2019, Wapres: Tabayyun dengan Sawit

Foto: Istimewa
Ttahun lalu ekspor sawit mencapai Rp270 triliun

Bali (AGRINA-ONLINE.COM). Pendapatan negara dari ekspor sawit mancapai Rp270 triliun pada 2018. Hal ini menunjukkan sawit menjadi komoditas ekspor terbesar Indonesia.
 
Capaian positif ini tak lepas dari kinerja para petani dan perusahaan anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Ungkapan tersebut dilontarkan Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin di sela-sela pembukaan 15th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2019 di Nusa Dua, Bali, Kamis (31/10).
 
IPOC 2019 merupakan konferensi yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Kegiatan ini dihadiri sekitar 1.500 peserta dari 18 negara.
 
Wapres melanjutkan, pembangunan perkebunan kelapa sawit mampu mendorong perekonomian dan menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru. Seperti di Sumatera Utara, Riau dan Kalimantan.
 
"Banyak  Provinsi di Indonesia perekonomian bertumbuh karena digerakkan oleh sawit. Anugrah yang tak terhingga diberikan Allah SWT kepada bangsa Indonesia berupa tumbuh suburnya kelapa sawit yang menjadi sumber devisa penting bagi Negeri ini," imbuhnya.
 
Kedepannya,  Wapres berharap peran komoditas unggulan ini harus terus ditingkatkan. Terutama dengan adanya peningkatan permintaan dunia atas energi terbarukan dan berkelanjutan.
 
Pengembangan kelapa sawit ke depan difokuskan pada peningkatan produktivitas lahan dan daya saing. Karena  itu Program peremajaan Perkebunan Sawit Rakyat (PSR) dan yang didukung oleh BPDP-KS harus mampu menuntaskan target  185 ribu hektar.
 
Pesan Presiden Joko Widodo tahun lalu, ada lima langkah untuk memperbaiki industri sawit. Yaitu memaksimalkan produktivitas, melakukan peremajaan sawit rakyat, perluasan ekspor, pengembangan industri hilir dan keberlanjutan dari program B20.
 
Di sisi lain, Wapres mengajak untuk melawan kampanye negatif terhadap sawit. Seluruh industri sawit di dalam negeri perlu meratifikasi Indonesia Suistanable Palm Oil (ISPO).
 
"Inilah dibutuhkan tabayyun melalui data dan fakta. Berbagai masalah yang menghambat seperti adminintrasi harus segera diselesaikan khususnya oleh Kementan," tandas Wapres.
 
Try Surya Anditya
 
Editor: Windi Listianingsih
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain