Jumat, 18 Oktober 2019

15th IPOC & 2020 Price Outlook Hadirkan Para Ahli sebagai Pembicara

15th IPOC & 2020 Price Outlook Hadirkan Para Ahli sebagai Pembicara

Foto: Try Surya Anditya
IPOC 2019 akan diselenggarakan pada tanggal 30 Oktober - 1 November 2019 di Bali International Convention Centre, The Westin Resort Nusa Dua, Bali

Dalam rangka terus memberikan informasi perkembangan industri sawit Indonesia dan global terkini serta menganalisis tren harga minyak sawit ke depan, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) kembali menggelar Indonesian Palm Oil Conference (IPOC), konferensi minyak sawit terbesar di dunia.
 
Di tahun yang ke 15 ini, IPOC 2019 akan diselenggarakan pada tanggal 30 Oktober - 1 November 2019 di Bali International Convention Centre, The Westin Resort Nusa Dua, Bali.
 
Mengusung tema “Palm Oil Industry: Managing Market, Enhancing Competitiveness”, konferensi membahas lebih komprehesif terkait permasalahan yang dihadapi dan bagaimana industri sawit bersikap untuk bertahan menjadi komoditas yang berdaya saing dengan komoditas lain di pasar global.
 
Ketua Panitia Penyelenggara IPOC 2019, Mona Surya mengungkapkan, konferensi selama dua hari ini juga akan membahas bagaimana perang dagang Amerika Serikat dan China, regulasi di negara tujuan ekspor dan ekonomi geopolitik yang akan mempengaruhi  masa depan industri sawit.
 
"Pengembangan daya saing, supply & demand minyak nabati dunia dan tren pasar global, serta proyeksi harga minyak sawit untuk tahun berikutnya juga dibahas," imbuhnya di kantor GAPKI, di Jakarta, Kamis (17/10).
 
Lebih jauh Mona menuturkan, IPOC tahun ini akan dibuka dan diinagurasi Wakil Presiden Republik Indonesia. Kemudian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI juga akan hadir memberikan Keynote Speech.
 
Dari sisi pembicara, para ahli telah dipersiapkan untuk menguak tren harga. Seperti Dorab Mistry (Godrej International Ltd), James Fry (LMC International),  Thomas Mielke (Oilworld) dan Arif P. Rachmat (Kadin Indonesia).
 
Tahun ini, secara khusus IPOC mengundang para akademisi dari universitas nasional maupun internasional. Para akademisi ini adalah Prof. Pietro Paganini ( John Cabot University of Rome), Dr. Otto Hoxpes (Wageningen University), dan Prof. Erliza Hambali (Institut Pertanian Bogor).
 
Ketiga akademisi ini akan membahas isu daya saing sawit dari berberapa sudut pandang. Di sesi bioenergi menghadirkan Dr. I.G.B. Ngurah Makertiharth (Institut Teknologi Bandung) khusus membahas update riset terkini bioenergi yaitu pengembangan green fuel (bio premium dan bio avtur) dari CPO dengan katalis merah putih. "Selain dari pembicara akademisi, IPOC juga menghadirkan sederetan pembicara terkenal lainnya yang ahli di bidangnya," tandasnya.
 
IPOC merupakan wadah para pelaku bisnis dan pemangku kepentingan (stakeholders), pemilik, CEO dan eksekutif, dan para pengambil kebijakan baik tingkat nasional maupun internasional, untuk bersama-sama membahas isu-isu strategis di seputar industri kelapa sawit dari hulu sampai ke hilir.
 
Tahun ini, diperkirakan akan dihadiri kurang lebih 1500 peserta yang berasal dari lebih dari 25 negara di dunia.
 
"Selain konferensi dua hari, juga akan  diselenggarakan pameran industri kelapa sawit yang memamerkan berbagai produk tentang perkembangan terbaru dari teknologi, produk dan jasa dalam industri kelapa sawit," tutup Mona.
 
Try Surya Anditya
 
Editor: Windi Listianingsih 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain