Foto: Istimewa
Tahun ini, jumlah titik panas dan api di dalam konsesi sawit maupun lahan masyarakat di sekitar perkebunan perusahaan relatif kecil
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Tahun ini, jumlah titik panas dan api di dalam konsesi sawit maupun lahan masyarakat di sekitar perkebunan perusahaan relatif kecil. Sekitar 11% dari total titik panas yang muncul pada kebakaran lahan.
Hal ini terwujud berkat sinergi perusahaan sawit anggota GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) dengan masyarakat sekitar perkebunan.
Mengutip data Global Forest Watch (GFW) per 1 Januari 2019 hingga 16 September 2019 di seluruh Indonesia, kebakaran di dalam konsesi sawit mencapai 11%, sedangkan luar konsesi mencapai 68%.
Di Riau dalam konsesi 19% dan di luar konsesi 51%, Jambi dalam konsesi 19% dan di luar konsesi 51%, Sumatera selatan dalam konsesi 2% dan diluar konsesi 71%, Kalimantan Barat dalam konsesi 26% dan diluar konsesi 53%, Kalimantan Tengah dalam konsesi 15% dan di luar konsesi 81%.
Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif GAPKI menjelaskan, anggota GAPKI telah bersinergi dengan lebih dari 527 desa di sekitar wilayah operasional perusahaan melalui program pencegahan maupun penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Kami membentuk desa siaga api baik di Sumatera dan Kalimantan. Program ini telah dilaksanakan sejak 2015 sampai sekarang. Bahkan desa-desa siaga api yang baru juga dibentuk,” bahasnya di Jakarta, Kamis (17/10).
Perusahaan-perusahaan anggota GAPKI, lanjut Mukti, telah memenuhi seluruh sarana dan prasarana dalam mencegah dan menanggulangi masalah kebakaran hutan lahan.
Mulai dari menara pengawas, drone, pemadam kebakaran hingga personel yang memiliki kecakapan penanggulangan kebakaran dan lainnya.
Selain itu, sarana dan prasarana juga diberikan kepada masyarakat diikuti dengan pelatihan-pelatihan yang memadai.
Program ini, jelasnya, merupakan inisiatif anggota GAPKI bersama Pemerintah, Polri, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat sekitar.
Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan antara lain, Masyarakat Peduli Api (MPA) oleh PT Astra Agro Lestari Tbk, Desa Makmur Peduli Api (DMPA) oleh Grup Sinar Mas, Masyarakat Bebas Api oleh Musim Mas Grup, Fire Free Alliance (FFA) dari Grup Wilmar, Kelompok Tani Peduli Api oleh Grup Sampoerna Agro, dan sebagainya.
Try Surya Anditya
Editor: Windi Listianingsih