Foto: Try Surya Anditya
Persiapan pertanaman musim hujan (MH) Oktober – Maret harus cermat dari awal supaya panennya optimal.
Musim penghujan tahun ini memang mundur. Supaya tidak gagal, petani mesti mewaspadai potensi gangguan pada tanamannya sejak awal.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, datangnya musim penghujan di sebagian besar (74%) zona musim (ZOM) mundur. Sebanyak 69 ZOM (20,2%) awal musim hujan jatuh bulan ini.
Sementara yang sebagian besar 161 ZOM (47,1%) mulai menikmati musim hujan November mendatang. Sisanya yang 79 ZOM (23%) harus bersabar hingga masuk Desember memasuki penghujan.
Melihat data tersebut, petani tidak boleh kecolongan.
Persiapan pertanaman musim hujan (MH) Oktober – Maret harus cermat dari awal supaya panennya optimal.
Keberhasilan petani memaksimalkan produksi MH bukan saja untuk dirinya, tetapi juga sumbangannya terhadap produksi beras nasional.
Imam Segara, Crop Manager FMC Manufacturing menjabarkan langkah-langkah pengamanan tanaman sejak masa vegetatif sejak pembibitan hingga 30 hari.
“Target sampai umur 30 hari adalah menghasilkan anakan maksimal, tidak ada penyulaman, tanaman hijau segar, dan bebas hama,” ujarnya.
Ia menggarisbawahi pentingnya mengantisipasi hama penggerek batang yang bisa menyasar titik tumbuh sejak tanaman masih muda.
Jangan sampai populasi larva meningkat saat tanaman mencapai fase akhir vegetatif karena kalau sampai terjadi akan sulit mengendalikannya.
Untuk mencegat penggerek batang (Scirpophaga spp.), menurut Iman, ada dua cara.
“Cara pertama, aplikasikan Ferterra sebanyak 8 kg/ha pada umur 7-10 hari setelah tanam (HST) bersamaan dengan pemupukan. Lalu pada umur 28 hari disusul dengan Prevathon sebanyak 0,75 liter/ha. Cara kedua, lanjut dia, aplikasikan Prevathon pada umur 21 hari dan 28 hari,” urainya.
Kedua insektisida tersebut berbahan aktif sama, yakni klorantraniliprol. Jadi, bila serangan masih ada, lanjutkan dengan insektisida yang berbeda bahan aktifnya untuk menghindari sang hama jadi kebal.
Langkah Penting Fase Generatif
Fase generatif padi berlangsung pada umur 30-75 HST. “Pada fase ini, penyakit yang perlu mendapat perhatian petani adalah bercak cokelat sempit (Helminthosporium oryzae), bercak daun (Cercospora oryzae), dan kotor dapuran (Rhizoctonia solani).
Secara umum petani kurang memperhatikan penyakit kotor dapuran. Mereka menyangka hanya kotor saja, padahal itu serangan cendawan Rhizoctonia yang mengakibatkan busuk pelepah,” bahas Iman.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 15 Edisi No. 304 yang terbit Oktober 2019. Atau, klik : https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrina, https://higoapps.com/browse?search=agrina, https://www.mahoni.com, dan https://www.magzter.com/ID/PT.-Permata-Wacana-Lestari/Agrina/Business/