Selasa, 7 Mei 2019

Sawit, Agar “Emas Cair” Tetap Mengalir Jauh

Sawit, Agar “Emas Cair” Tetap Mengalir Jauh

Foto: Galuh Ilmia Cahyaningtyas
Joko Supriyono, kita harus perang memenangkan pasar

Ketika kompetisi di pasar kian ketat, strategi kita adalah meningkatkan daya saing dan memilih pasar.
 
Primadona ini tak kalis dari pengaruh tren penurunan harga komoditas di pasar internasional yang terjadi tahun lalu. Dalam refleksinya, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memaparkan, sepanjang 2018 harga minyak sawit (CPO) rata-rata mengalami koreksi sebesar 17% dibandingkan 2017, yaitu turun dari US$714,3 menjadi US$595,5/ton. Harga ini disebut-sebut analis internasional sebagai yang terendah dalam 12 tahun terakhir. 
 
Kendati demikian, sawit tetap saja mampu menghasilkan devisa sangat besar, yaitu US$20,54 miliar (setara Rp291 triliun) atau turun 11% dari perolehan 2017 yang berjumlah US$22,97 miliar. Devisa tersebut berasal dari volume ekspor yang naik 8% dari 32,18 juta ton menjadi 34,71 juta ton.
 
Menurut Joko Supriyono, Ketua Umum GAPKI, dalam ajang “AGRINA Agribusiness Outlook 2019” di Hotel Santika, Taman Mini, Jakarta, 11 April 2019, “Kalau bicara surplus, ya ini industri yang paling besar surplusnya.” Joko menjabarkan, produksi kita naik secara signifikan selama dua tahun terakhir lantaran kondisi iklim yang bersahabat.
 
Penambahan produksi Indonesia biasanya sekitar 2 juta ton/tahun, tapi tahun lalu hampir 5 juta ton sehingga berkontribusi terhadap kelebihan suplai dunia. Angka produksi 2018 mencapai 47 juta ton yang mencakup minyak sawit mentah (crude palm oil – CPO) dan minyak inti sawit (palm kernel oil-PKO).
 
Dari 47 juta ton tersebut, pasar domestik menyerap hampir 13,5 juta ton yang meliputi pangan, olekomikal, dan biodiesel. “Tahun lalu penyerapan untuk biodiesel meningkat 72% dari 2,2 juta ton menjadi 3,8 juta ton dengan program mandatori B20,” ulas Wakil Direktur Utama PT Astra Agro Lestari Tbk. tersebut. Dengan menyerap 13,5 juta ton itu, Indonesia tak hanya menyandang produsen dan pengekspor terbesar di dunia, tetapi juga konsumen nomor wahid.
 
Skenario lima tahun ke depan, lanjut Joko, memang tergantung banyak hal. Namun, GAPKI memperkirakan produksi Indonesia masih akan terus meningkat meskipun kenaikannya tidak sebesar satu dekade terakhir. 
 
 
Proteksionisme Menguat
 
Sebagai komoditas ekspor andalan, di pasar global sawit banyak menghadapi tantangan. Dari pasar global, Joko menyebut, adanya kampanye antisawit dan proteksionisme di beberapa negara, serta harga yang fluktuasi. Sebagai contoh, kampanye antisawit selalu terdengar di Uni Eropa.
 
Benua Biru itu berencana menghapuskan minyak sawit sebagai sumber bahan baku nabati pada 2030. Alasannya, sawit termasuk bahan yang tidak berkelanjutan. Prosesnya memang tengah berlanjut di parlemen dan bisa diadukan ke World Trade Organization (WTO).
 
“Pemerintah sekarang ini memberi dukungan yang cukup baik pada sawit, mulai dari presiden, wapres, menteri semua, memperjuangkan sawit. Bahkan salah satu tugas menlu adalah diplomasi sawit. Tim pemerintah hari ini juga sedang di Brussel untuk melobi parlemen Eropa. Tim lain menyebar di berbagai tempat untuk memperjuangkan hal yang sama. Jadi dukungan ini cukup kita apresiasi,” ulas alumnus Faperta UGM tersebut.
 
Sementara itu dalam ajang seminar yang sama, Bhima Yudhistira Adhinegara, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengingatkan kemungkinan pelambatan ekonomi global tahun ini.
 
“Mau bicara sawit, apalagi bicara karet, kopi bahkan kalau kita lihat harga komoditas, karena terjadi perlambatan ekonomi global, itu relatif rendah atau mengalami penurunan. Kita sedang menunggu ending scenario dari (kemelut, Red.) Venezuela. Apa hubungannya Venezuela sama komoditas pertanian? Hubungannya tidak langsung tapi komoditas yang berpengaruh terhadap hampir seluruh komoditas lainnya adalah minyak,” ulas Bhima. 
 
 
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 15 Edisi No. 299 yang terbit Mei 2019. Atau, klik : https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrina, https://higoapps.com/browse?search=agrina, https://www.mahoni.com, dan https://www.magzter.com/ID/PT.-Permata-Wacana-Lestari/Agrina/Business/

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain