Foto: SYAFNIJAL
KUSWANTO, bantuan bibit dan pupuk dari pemerintah memang banyak
Bantuan dari pemerintah meningkat, petani was-was harga saat panen
Tahun ini, target produksi jagung diproyeksikan Kementerian Pertanian menyentuh angka 33 juta ton pipil kering (PK). Disamping perluasan areal tanam, upaya yang dilakukan Ditjen Tanaman Pangan adalah peningkatan produktivitas. Caranya dengan peningkatan penanaman benih unggul, anjuran penggunaan pupuk berimbang, serta pengamanan pertanaman melalui pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), hingga menekan kehilangan hasil melalui penanganan pascapanen yang baik.
Bantuan Dari Pemerintah
Petani jagung asal Desa Trirahayu, Kec. Negeri Katon, Kab. Pesawaran, Lampung, Kuswanto mengungkapkan, petani sangat bersemangat menanam jagung di musim rendeng (penghujan) terakhir ini. Saking bersemangatnya, sawit dan karet yang harganya tengah jatuh diganti petani dengan tanaman jagung.
“Saat akan musim tanam, banyak bantuan bibit dari pemerintah. Bahkan bibit yang diterima petani sampai bersisa untuk ditanam pada musim gadu mendatang. Pupuk subsidi pun yang biasanya berebut pada musim tanam lalu, kini petani jagung juga kebagian,” ujar Kus, sapaannya, ketika disambangi AGRINA belum lama ini.
Kus memperkirakan, setidaknya terdapat 15 ribu ha lahan yang ditanami jagung di Kec. Negeri Katon saat musim rendeng ini. Angka itu naik 20%-30% dari luas lahan sebelumnya.
Direktur Budidaya Serelia, Ditjen Tanaman Pangan, Kementan, Bambang Sugiharto, mengatakan, pendorong utama surplus dari sisi pemerintah adalah bantuan benih. Bantuan tersebut dialokasikan untuk perluasan areal tanam baru. Total bantuan mencapai 2,8 juta ha.
“Riil PATB (Perluasan Areal Tanam Baru) sekitar 2,5 juta ha, itu yang mendongkrak. Anggaplah PATB ini petani-petani pemula yang belum mahir. Setidaknya bisa menghasilkan 5 ton x 2,5 juta ha, sudah 12,5 juta ton,” rinci Bambang kepada AGRINA.
Lebih jauh Bambang mengungkapkan, bantuan pengadaan pemerintah pusat untuk tumpangsari berkisar 1,5 juta, sisanya dari DIPA provinsi. Bantuan benih disuplai semua produsen benih yang memenuhi syarat. Yang menjadi syarat dari pemerintah adalah tahan bulai, produktivitas minimal 10 ton/ha. Namun kalau petani mengusulkan varietas lain dan ada di e-katalog tetap memungkinkan untuk diadakan.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 14 Edisi No. 297 yang terbit Maret 2019. Atau, klik : https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrina, https://www.mahoni.com, dan https://www.magzter.com/ID/PT.-Permata-Wacana-Lestari/Agrina/Business/