Foto:
Maurits Klavert (nomor 7 dari kiri) beserta tokoh-tokoh persusuan dan pemerintah bersulang susu saat peresmian Dairy Village
PT Frisian Flag Indonesia (FFI) membuktikan komitmen jangka panjangnya dalam menjawab tantangan bisnis peternakan sapi perah sekaligus untuk memberdayakan peternak sapi perah lokal Indonesia melalui peluncuran Desa Susu (Dairy Village). Desa Susu adalah peternakan sapi perah modern mandiri dan berkelanjutan pertama di Indonesia yang dibuka 11 Desember 2018 di Ciater, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dairy Village tersebut dibangun berdasarkan kerja sama antara FFI dan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, di atas lahan sewa milik PTPN VIII. Acara peluncuran ini dihadiri Ketua Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Dedi Setiadi, perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kementerian Perindustrian, serta Kedutaan Belanda.
Pemerintah Indonesia memasang target memenuhi 40% dari kebutuhan susu domestik pada 2025. Untuk itu, pemerintah Indonesia telah menyusun cetak biru pengembangan industri susu di dalam negeri dengan meningkatkan konsumsi susu dari 10 liter/kapita pada 2009 menjadi 23 liter/kapita pada 2025. Selain itu, menaikkan populasi sapi perah menjadi minimum 8 ekor per peternak dan mendongkrak produktivitas susu hingga 20 liter/ekor/hari. Dengan demikian kesejahteraan peternak sapi perah lokal akan meningkat.
Pendirian Dairy Village itu merupakan upaya FFI untuk berkontribusi pada pencapaian target pemerintah yang juga menjadi contoh konkret dari pilar ketiga proyek FDOV, yaitu Sustainable Welfare atau Kesejahteraan Berkelanjutan yang didukung pemerintah Belanda.
Presiden Direktur FFI Maurits Klavert dalam pidatonya mengatakan, “Dairy Village merupakan bentuk peningkatan kemitraan strategis yang telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun dengan peternak sapi perah di Lembang. Kami berkeinginan untuk tumbuh lebih kuat bersama-sama melalui upaya pemberdayaan peternak sapi perah secara berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka dalam menghasilkan susu dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi, melalui konsep Dairy Village.”
Dedi menimpali, “Kami bersyukur dapat menyaksikan bagaimana kerja sama kami dengan FFI telah tumbuh ke tingkat yang lebih tinggi. Dairy Village adalah inisiatif dari FFI yang tidak hanya akan memberdayakan para peternak sapi perah kami, tetapi juga membawa inovasi yang akan mendorong peternak sapi perah untuk menerapkan praktik peternakan sapi perah yang baik dalam bisnis mereka.”
Peni Sari Palupi