Selasa, 7 Agustus 2018

Panen Optimal dengan Pengganti AGP

Pengganti AGP harus memenuhi kriteria aman, hemat biaya, tidak beracun, tidak resisten, dan mujarab.
 
 
Tantangan dalam peternakan ayam ialah infeksi dysbacteriosis dan clostridial penyebab gangguan pencernaan, kotoran basah dan tingginya level amoniak penyebab masalah budidaya, dermatitis pada kaki ayam dan kulit yang terbakar, keseragaman bobot tubuh dan konversi pakan (FCR) yang rendah. 
 
Mengacu pada mekanisme kerja antibiotic growth promoter (AGP), menurut Neus Torrent, imbuhan pakan baru dikembangkan guna mencegah dan mengontrol sebab negatif yang mengakibatkan masalah pencernaan. “Pengganti AGP harus memenuhi kriteria aman, hemat biaya, tidak beracun, tidak resisten, dan mujarab. Tujuannya memperbaiki kesehatan, kesejahteraan, dan efisiensi produksi,” kata Ruminant Technical Manager T&V Nutricion Animal itu. 
 
 
Pengganti AGP
 
Untuk menjaga kesehatan unggas, Neus menjelaskan bahan yang bisa menggantikan peran AGP adalah mineral, enzim, asam organik, prebiotik, dan minyak esensial. Drh. Ni Made Ria Isriyanti, Ph.D., Kasubdit Pengawasan Obat Hewan, Direktorat Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, menambahkan, setidaknya ada 7 pengganti AGP yang digunakan di dunia, yaitu prebiotik, probiotik, asam organik, minyak esensial, enzim, bakteriofage, dan hiperimune. 
 
Probiotik contohnya Lactobacillus spp, Enterococcus spp, dan Bacillus spp. Prebiotik misalnya oligosakarida (MOS, FOS) dan inulin. Asam organik seperti asam butirat, asam kaproat, dan asam asetat. Minyak esensial berupa oregano, atsiri, dan thymol (minyak ekaliptus). Enzim seperti fitase dan polisakarida non-pati. Bacteriophage itu bakteri dan hiperimune berupa antibodi. Meski begitu, “Ternyata di seluruh dunia juga belum ada yang mengatakan: wah ini yang paling pas,” ungkap Ni Made pada acara Indo Livestock Expo & Forum 2018 di Jakarta, (4/7). 
 
Indonesia juga memiliki sumber daya alam pengganti AGP yang sudah diteliti Universitas Lampung, Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, dan IPB. Herbal itu berupa kunyit, sirih, daun jambu, meniran, temulawak, jahe, kunyit, sereh, kencur, lengkuas, temu hitam, temu kunci, bawang merah, bawang putih, kemangi, dan kelor. 
 
Setelah Permentan No. 14/2017 keluar pada Mei 2017, ada 21 produk pengganti AGP yang terdiri dari enzim, obat alami, dan asam organik dan 31 produk pergantian dari pakan menjadi farmasetik untuk terapi. “Sudah banyak sekali produk yang terdaftarkan sebagai pengganti AGP. Jadi, tidak ada kekosongan terhadap produk-produk pengganti AGP,” tegasnya. 
 
 
Keunggulan dan Kekurangan
 
Menurut Andrew Darmawan, Sales Manager Indonesia PT Biochem Indonesia, ada 5 imbuhan pakan pengganti AGP yang paling sering digunakan, yakni, asam organik atau acidifier, ekstrak tanaman (herbal), enzim, prebiotik, dan probiotik. 
 
Asam organik menurunkan pH pakan dan saluran pencernaan. Kunggulan acidifier sebagai feed preservation (pengawet pakan), antimikroba tak langsung, dan sumber energi untuk pembelahan sel. “Antimikroba tak langsung maksudnya menurunkan derajat keasaman (pH) supaya lebih asam. Itu membuat bakteri patogen tidak suka dengan lingkungannya,” ungkapnya. Namun, asam organik menghendaki dosis tinggi, sekitar 2-3 kg/ton pakan. 
 
Acidifier memiliki efektivitas dan pH berbeda-beda (pKa). Neus menjelaskan, asam organik kuat (pKa 2-3) menurunkan pH usus sedangkan asam organik lemah (pKa 5-6) membatasi pertumbuhan Enterobacterial. Kombinasi keduanya adalah opsi terbaik untuk menghasilkan manfaat sinergis. ”Asam kuat meningkatkan efek antibakteri pada asam lemah,” katanya.    
 
Minyak esensial juga membatasi pertumbuhan Enterobacterial melalui peningkatan permeabilitas membran sel bakteri lalu menyebabkan kebocoran sitoplasma, menghambat sintesis protein bakteri, dan menurunkan kemampuan gerak flagelata. “Gabungan penggunaan acidifier dan minyak esensial lebih efektif daripada pemakaian secara terpisah. Kombinasi ini bisa menurunkan dosis penggunaan dan lebih hemat biaya,” urai Neus. 
 
Herbal merangsang asupan pakan juga sebagai antimikroba dan antiinflamasi. Kelemahannya, variasi komposisi bahan aktif yang tinggi dan butuh dosis besar setiap aplikasi.  Sedangkan, enzim memperbaiki penyerapan nutrisi dan performa ternak serta mengurangi faktor antinutrisi. Enzim memecah nutrisi pakan yang kompleks agar mudah dicerna. Kekurangannya, kata Andrew, “Terkait AGP nggak ada kaitan secara langsung dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan.” 
 
Lalu, prebiotik dan probiotik yang tahan terhadap panas dalam proses pembuatan pakan dan di saluran pencernaan. Prebiotik melindungi dari E. coli dan Salmonella serta memberi efek kekebalan tubuh. Probiotik mendorong pertumbuhan bakteri baik, terutama di usus kecil. Sayangnya, prebiotik tidak berefek antimikroba langsung, sedangkan varian strain probiotik sangat banyak dengan kualitas berbeda-beda. “Kestabilan pH di perut juga beragam,” tambahnya.  
 
 
Accidifier, Minyak Esensial, dan Herbal
 
Salah satu produk pengganti AGP berbahan baku acidifier dan minyak esensial adalah Acitec A-GR keluaran PT Farma Sevaka Nusantara. Acitec A-GR efektif mengurangi kolonisasi Enteropathogen tanpa menekan mikroflora bermanfaat, menjaga kesehatan saluran cerna sehingga mencegah kotoran basah, mengoptimalkan penyerapan nutrisi, meningkatkan pertumbuhan dan kualitas telur, serta mengurangi penggunaan antibiotik. 
 
PT Medion terdepan mengembangkan produk herbal sebagai pengganti AGP seperti Fithera dan Respitoran. Fithera mengatasi penyakit bakterial dan koksidiosis yang aman digunakan dan tidak menghasilkan residu pada hasil ternak. Respitoran adalah produk herbal bersifat suportif untuk mengatasi penyakit pernapasan kronis (cronic respitatory disease-CRD) dengan mencegah radang saluran pernapasan, menurunkan sekresi lendir, lalu mengencerkan lendir. Penggunaan pada penyakit bakterial perlu dikombinasikan dengan antibiotik. 
 
PT Monrad Lumban Holbung menawarkan Herbanimals yang terbuat dari beberapa jenis herbal temulawak, kunyit, jahe, dan jintan. Herbanimals menurunkan FCR dan kematian, menaikkan bobot tubuh, serta meningkatkan performa ayam. Ayam yang mengonsumsi produk ini mengandung protein di atas 23%, lemak di bawah 2%, dan rasanya lebih gurih. 
 
 
Mineral
 
PT Neovia Indonesia dan PT Trouw Nutrition Indonesia menyajikan produk inovatif berbahan baku mineral. Neovia memproduksi B-SAFE®, solusi aman dan alami yang mengandung zeolit sintetik dan kuprum (Cu). B-SAFE® bermanfaat mengendalikan perkembangan flora patogen, membantu pertumbuhan flora normal, memastikan keseimbangan mikroflora usus, melindungi sistem pencernaan, mengoptimalkan penyerapan nutrisi, dan memperbaiki produktivitas ayam. 
 
Trouw menghadirkan Selko Intellibond, hydroxy trace mineral untuk memenuhi kebutuhan produksi unggas modern. Trace mineral berfungsi mendukung proses metabolisme tubuh unggas. Saat ini tersedia Intellibond C dan Intellibond Z. C mewakili kuprum dan Z mewakili seng yang bermanfaat menjaga nutrisi dan mengoptimalkan potensi genetik ayam modern. 
 
PT Sehat Cerah Indonesia menawarkan Gustor BP-70 yang mengandung sodium butirat. Mineral ini memiliki efek antibakteri, menstimulasi produksi enzim, meningkatkan penyerapan elektrolit dan mengurangi masalah pencernaan, serta menyediakan sumber energi. PT Sanbio Laboratories dan PT Mensana Aneka Satwa menyiapkan premiks pemacu pertumbuhan Masamix. Premiks dengan kandungan trace mineral, kombinasi multivitamin, dan asam amino ini meningkatkan kualitas ransum, mencegah defisiensi vitamin dan asam amino. 
 
 
Probiotik dan Vaksin
 
Biochem menghadirkan BetaPro 300 yang terbuat dari probiotik Bacillus subtilis DSM 17299, enzim, dan senyawa betaine. BetaPro 300 berfungsi memelihara kesehatan usus, memperbaiki penyerapan nutrisi, meningkatkan performa ayam, dan menurunkan biaya pakan. Strain DSM 17299 melindungi usus dari serangan bakteri patogen dan toksin dengan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dan berkompetisi dengan patogen. 
 
Evonik memiliki Ecobiol® berbahan baku Bacillus amyloliquefaciens CECT 5940 yang mampu menghambat bakteri patogen seperti Clostridium perfringens, Salmonella, dan E. coli. Strain ini menghasilkan metabolit sekunder dan asam laktat yang mempengaruhi interaksi populasi bakteri dalam usus. 
 
Meski bukan pengganti AGP, vaksin juga berperan penting melindungi kesehatan ayam sejak dini dan jangka panjang. PT Ceva Animal Health Indonesia menghadirkan inovasi baru vaksin vektor dengan teknologi rekombinan. Vectormune AI bisa mengendalikan penyakit Marek dan AI karena dibuat dari vektor virus Marek yang dicangkokkan ke virus AI. Vaksin ini mampu mengurangi keluarnya partikel virus dari tubuh ayam.
 
 
Windi Listianingsih, Galuh IC, Try Surya A., Jeanne I.

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain