“Hidup keluarga, istri dan anak-anakmu, itu lebih penting. Keluarga tetap nomor satu.”
Bagi kebanyakan orang, bekerja itu harus di kantor dan bahkan mungkin memiliki ruangan khusus. Terlebih, jika posisinya ada di atas level manajer atau kepala bagian. Namun, tidak demikian dengan Eric Chew. Menempati posisi tinggi, Commercial Director Asia Pacific – Anitox South East Asia Sdn. Bhd. itu tetap bisa bekerja dari rumah. Sudah 7 tahun terakhir Eric menggarap dan menyelesaikan pekerjaan dari rumah. “Saya memilih kerja di rumah agar bisa lebih dekat dengan keluarga,” ujarnya mantap saat berbincang dengan AGRINA di Jakarta, Rabu (20/12).
Makna Keluarga
Bekerja dari rumah. Itulah sebab utama yang menyatukan Eric dengan Anitox. Pria yang sangat perhatian terhadap keluarga ini menerima tawaran kerja dari perusahaan imbuhan pakan asal Amerika tersebut pada periode 2010. “Hal pertama yang menarik saya adalah karena bisa bekerja dari rumah. Rumah adalah kantor saya,” ungkapnya mengenang masa mengawali karir di Anitox.
Keluarga, bagi pria asal negeri jiran tersebut adalah segalanya. Pekerjaan bisa banyak dicari, atasan juga bisa berganti-ganti. Namun, keluarga tetaplah keluarga. “Hidup keluarga, istri dan anak-anakmu, itu lebih penting. Keluarga tetap nomor satu,” tandasnya. Untuk memperlancar pekerjaan dan tanggung jawabnya, Eric sangat mengandalkan peranan teknologi. Ia terbuka pada setiap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Suami Yong Yin Lian itu percaya bahwa keluarga harus mempunyai seorang penjaga di dalam dan di luar rumah jika secara keuangan mencukupi. Artinya, suami bekerja mencari nafkah sebagai penjaga di luar rumah dan istri sebagai ibu rumah tangga yang menjaga keluarganya dari dalam. “Kalau bisa ada orang jaga rumah, ‘kan rumah tentram baru kita bisa merasa aman bekerja. Kalau rumah kacau, nggak bisa fokus,” terang Eric. Namun jika kondisi keuangan pas-pasan, istri bisa bekerja membantu kebutuhan hidup keluarga.
Keuntungan bekerja di rumah, lanjutnya, bisa mengurangi stres karena terhindar dari jebakan macet. Eric juga tidak perlu berpakaian formal ketika bekerja. Yang lebih utama, dia selalu berkumpul bersama keluarga dan bisa mengikuti tumbuh-kembang kedua anaknya yang kini berumur 13 dan 14 tahun.
Walaupun bekerja di rumah, sulung dari tujuh bersaudara itu juga sering melakukan perjalanan dinas. Setidaknya 2-3 pekan sebulan dia keliling beberapa kota dan negara mengunjungi distributor, agen, hingga pelanggan. Meski begitu, Eric tetap memiliki agenda khusus berlibur bersama keluarga. “Tentu saja kita harus punya hidup yang seimbang. Saya menikmati liburan ke Bali bersama keluarga. Gara-gara Gunung Agung erupsi, di sana sepi, nggak macet, bisa leluasa foto-foto,” ujar pria kelahiran Johor, 21 Juli 1972 itu semringah. Ke depan, ia bersama keluarga berencana liburan ke Korea Selatan.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 14 Edisi No. 283 yang terbit pada Januari 2018. Atau klik di https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrina, https://www.wayang.co.id/index.php/majalah/agrina, https://higoapps.com/item/1774/agrina-edition-jan-2018, https://www.mahoni.com, dan https://www.magzter.com/ID/PT.-Permata-Wacana-Lestari/Agrina/Business/