Jumat, 9 Maret 2018

Dean Novel, Bertekad Menjadi Agropreneur

Petani harus betul-betul tahu isi perjanjian kemitraan.

 

Melakukan babat alas di hutan Sumatera, Kalimantan, sampai Papua hingga berujung pada penculikan dan penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah dilaluinya saat mengembangkan agribisnis “emas pipilan”. Seolah tidak kapok, pria bernama lengkap Dean Novel itu justru menjalankan corporate farming jagung di Lombok Timur, NTB yang sudah berjalan sejak 2014.

Menggunakan bendera PT Dania Perbawa Pradikasya, Dean, sapaannya, mampu memproduksi jagung pipilan kering sebanyak 15 ribu-16 ribu ton setahun dengan menggandeng petani mitra di sekitar Lombok Timur. Pada 2018, Dean yakin produksi emas pipilannya akan menembus 20 ribu-22 ribu ton per tahun. Mari simak kisah seru pegiat agribisnis jagung ini dalam perbincangannya bersama AGRINA.

 

Awal Merintis

Dean mengawali kiprah di dunia agribisnis saat mencoba investasi pada bisnis pupuk organik di Cianjur, Jabar, akhir 2005. Pupuk organik dijual ke perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara dan petani hortikultura di sekitar Cianjur. Selain itu, pria kelahiran Jakarta, 24 November 1974 ini juga mendistribusikan sayuran, seperti wortel, lobak, dan tomat ke restoran cepat saji. “Capek bisnis gituan ternyata. Jam 4 subuh kerjanya. Ya siang sudah tidur sih. Dunianya dibalik,” dia terkekeh mengenang masa lalu.

Setahun bergelut bisnis pupuk, Dean melebarkan sayap ke penjualan beras yang dibeli dari Pasar Induk Cipinang, Jakarta. “Saya punya outlet beras yang literan di daerah kumuh Jakarta. Lumayan untungnya konversi dari liter ke kg,” katanya. Saat itu dia bercita-cita menjual beras menggunakan gerobak sepeda seperti penjualan roti keliling merek terkenal.

Dalam perjalanan, Dean mengusulkan jual-beli beras dengan sistem lelang agar setiap pedagang bisa mendapat beras dan harga jual yang sama. Sebab, akses membeli beras hanya dimiliki pedagang tertentu. “Beras dari daerah saya minta lelang di lapangan. Kalau cocok harga, baru dibongkar jadi biar fair (adil). Ada yang dukung, ada yang musuhin,” ulasnya tertawa.

 

Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 14 Edisi No. 284 yang terbit pada Februari 2018. Atau klik di https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrinahttps://www.wayang.co.id/index.php/majalah/agrinahttps://higoapps.com/item/1774/agrina-edition-jan-2018, https://www.mahoni.com, dan https://www.magzter.com/ID/PT.-Permata-Wacana-Lestari/Agrina/Business/

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain