Hiduplah seolah akan mati besok dan belajarlah layaknya hidup selamanya.
Dua puluh tahun adalah waktu yang cukup ideal untuk melumpuhkan seseorang dalam biduk kebosanan. Jenuh dengan rutinitas pekerjaan dalamwaktu lama bisa membuat orang berputar haluan menggeluti dunia baru. Namun, siapa sangka berkelana dalam industri pupuk justru selalu menghadirkan aneka kejutan hingga bisa mengusir kehadiran rasa bosan.
Itulah yang dialami Eric Marnat, Country Manager PT Yara Indonesia, produsen pupuk pertanian terkemuka berbasis di Jakarta. Segala sesuatunya sering berjalan di luar dugaan. “Selalu ada hal baru yang datang, tidak selalu ada dalam rencana.Sesuatu yang tidak kita perkirakan karena pertanian adalah sesuatu yang tidak pasti, banyak hal yang terjadi,” terangnya kepada AGRINA.
Daya Tarik
Kejutan baru yang selalu menemani itu justru menjadi daya tarik tersendiri buat Eric. Menghadapi perubahan yang kerap datang silih berganti merupakan sebuah tantangan.“Meski sudah membuat rencana, ini sangat sulit, karena jika kita mengerjakan sesuatu kemudian sesuatu yang baru datang dan memerlukan perhatian,” paparnya gamblang.
Pria asal Perancis itu tidak memungkiri adanya gangguan penat. “Siapa yang tidak? Kadang (semangat) kita naik-turun saat lelah,” ungkapnya tertawa. Tetapi ia tidak membiarkan kondisi ini berlangsung lama. Yang penting, lanjut Eric, bagaimana membuat motivasi bekerja di bidang yang sama terus ada dalam jangka panjang. Salah satunya dengan menemukan daya tarik pada bidang yang digeluti.
“Jadi yang membuat menarik adalah ini bukansesuatu yang rutin sehingga tidak ada kesempatan untuk merasa bosan. Karena selalu ada sesuatu tidak terduga yang datang dan selalu ada sesuatu yang baru untuk dipelajari” ujarnya semringah.
Agar bisa eksis dalam pekerjaannya, ungkap pria kelahiran 26 Januari 1973 ini, perlu adaptasi tinggi. “Apa yang kita kerjakan saat ini tidak akan sama dengan yang akan kita kerjakan esok. Anda harus mendalami apa tujuan Anda dan kemana mau bergerak. Ini bagian dari adaptasi,” lanjutnya.
Apalagi, ayah dua anak itu juga bisa berpartisipasi dalam perbaikan kondisi pertanian masa depan. “Banyak yang bisa dioptimalkan agar menjadi lebih baik di masa depan. Ini berkaitan dengan mata pencaharian petani, lingkungan, serta keamanan, ketersediaan, dan kualitas pangan. Pupuk dan nutrisi tanaman berdampak ke banyak hal. Itulah kenapa saya suka industri ini karena banyak hal yang harus dilakukan,” paparnya antusias.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 13 Edisi No. 274 yang terbit pada April 2017. Atau klik di www.scanie.com/featured/agrina.html, https://www.wayang.co.id/index.php/majalah/agrina