Besar dan tumbuh di Indonesia, kini putra sunda ini menjadi Vice President and Head, Global Safety Sciences perusahaan kesehatan global.
Lahir dari keluarga sederhana di Desa Pinangraja, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Juhaeri Muchtar atau akrab disapa Kang Ju, berhasil menorehkan prestasi di kancah global.
Juhaeri tumbuh di keluarga yang peduli akan pendidikan. Kedua orang tuanya mendapatkan pendidikan yang lebih layak ketimbang masyarakat sekitarnya. “Bapak saya lebih fokus ke pesantren dan ibu saya dulu melanjutkan ke Sekolah Kepandaian Putri (SKP) setelah tamat Sekolah Dasar (SD). Jadi, kedua orang tua saya memang sangat mendukung untuk urusan sekolah,” kenang Juhaeri kepada AGRINA.
Bakat kepandaian Juhaeri sudah terlihat semasa ia menjadi siswa. “Saya selalu ingin tahu, tidak puas dengan apa yang diajarkan di kelas, jadi saya banyak bertanya,” ungkap pria kelahiran 7 Oktober 1966 ini.
Sejak di bangku SMP dan SMA, Kang Ju dipercaya gurunya untuk mengajar di kelas saat sang guru berhalangan hadir. Pun semasa kuliah, Juhaeri juga aktif sebagai asisten dosen untuk mengajar kimia, matematika, dan pengantar statistika.
Setamat dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Kang Ju mendirikan pusat pembelajaran PRISMA. Di samping itu, ia juga masih menjabat instruktur pengantar statistika, pengantar probabilitas, kalkulus lanjutan, dan teori statistika di tempatnya dulu pernah menuntut ilmu. “Kebanyakan mahasiswa senang dengan cara mengajar saya, jadi dari situ saya termotivasi melanjutkan pendidikan dan maunya ke luar negeri,” kisah alumnus Jurusan Statistika IPB angkatan 22 ini.
Membentangkan Sayap
Sewaktu berkarir di IPB, penyandang predikat cum laude ini mendapatkan tawaran beasiswa khusus program Master of Science dari Wake Forest University School of Medicine Winston-Salem (WFU), North Carolina, Amerika Serikat. “Tawaran ini langsung dari sekolahnya. Profesor Dondin Sajuthi dari Primate Research Center, IPB yang berjasa menghubungkan saya dengan Perguruan Tinggi tersebut,” ingat Juhaeri.
Setelah beres program Master pada 1996, Juhaeri lanjut pendidikan doktoral di University of North Carolina at Chapel Hill (UNC), North Carolina, Amerika Serikat. Setelah menggondol gelar Ph.D dari jurusan Epidemiologi UNC, Kang Ju memutuskan untuk jadi profesor di perguruan tinggi Amerika. Namun waktu itu, riset-riset dari sektor akademis bersaing untuk mendapatkan dana dari National Institutes of Health (NIH). Proposal tentang obesitas yang diajukannya dianggap tidak relevan dengan keadaan saat itu sehingga ia gagal mendapatkan dana.
Lalu, “Saya pikir ngapain di perguruan tinggi pusing-pusing cari dana untuk riset? Mending ke industri farmasi saja karena mereka sudah pasti punya dana,” ungkap Kang Ju. Pada 2001 ia memutuskan bergabung dengan Sanofi-Aventis sebagai ahli epidemiologi. Setelah beberapa bulan, Juhaeri dipercaya untuk membangun departemen khusus epidemiologi.
Perjalanan karirnya semakin menanjak. September 2015, Kang Ju menjabat sebagai Vice President and Head, Global Safety Sciences Sanofi. Tugasnya memimpin, mengatur, dan menjadi penasihat 90 ahli yang ada di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.
Sekilas tentang Sanofi, grup ini memiliki 8 anak perusahaan yang bergerak di bidang universal healthcare yaitu Sanofi Pasteur, Genzyme, Shantha Biotechnics, Chattem, Zentiva, Medley, Nichi-Iko, dan Merial. Salah satu anak perusahaan Sanofi, Merial, yang bergerak di bidang kesehatan hewan, sudah memiliki pasar di Indonesia dan mendistribusikan produknya melalui PT Romindo Primavetcom.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 132 Edisi No. 271 yang terbit pada Januari 2017. Atau klik di www.scanie.com/featured/agrina.html, https://www.wayang.co.id/index.php/majalah/agrina