Kamis, 21 Juli 2016

Anddy Anto, Membuat Segalanya Lancar

Sumber yang bersih dan jernih menyenangkan semua orang, layaknya meminum air telaga yang jernih dan menyegarkan.

Menjadi seorang pedagang, tidak melulu keuntungan yang selalu dikejar. “Kalau Anda mau petik buah, sekali waktu beri pupuk tanaman itu. Jangan untuk memetik terus tanpa memberi pupuk. Berbagilah,” ujar Anddy Anto, pemilik UD Sumber Lancar (SL), penyuplai peralatan tambak, seperti kincir air, dan obat-obatan di Surabaya, Jatim memaknai usaha yang dirintis.

Kincir air besutan SL sangat akrab di telinga pembudidaya atau petambak udang skala besar hingga kecil. Selain kuat, Anddy juga menyediakan kincir dengan harga sangat terjangkau bagi petambak kecil. Mengapa demikian?

Membantu Petambak

Bagi Anddy, petambak telah memberinya kehidupan. “Saya bisa bayar pegawai, menyekolah anak saya karena teman-teman petambak yang kecil-kecil itu,” ungkapnya saat ditemui AGRINA beberapa waktu yang lalu. Pria asli Surabaya ini sadar, ia dan petambak sama-sama saling membutuhkan. “Petambak membutuhkan produk kami. Kami juga membutuhkan mereka. Mudah-mudahan kami masih dipercaya oleh petambak,” sambungnya bijak.

Anddy mengibaratkan pelanggan sebagai tanaman yang perlu dirawat dengan memberikan pupuk. “Kalau Anda punya pohon jambu, setiap hari dipetik nggak diberi pupuk, tambah lama tambah kecil jambunya. Jambu akan menghasilkan buah terus-menerus kalau saya memberikan kelayakan hidup kepadanya. Jambu, jagung, atau apapun yang penting saling (berbagi),” ulasnya.

Untuk membantu petambak skala kecil, pria kelahiran November 1970 ini secara khusus merakit kincir air berharga murah tanpa mengabaikan kualitas. “Biaya variabel dan fixed cost (biaya tetap) kita hilangkan. Kita cuma mengambil keuntungan sedikit. Kita sesekali bekerja untuk petambak. Profit ditekan jadi bisa dijual lebih murah. Kami peduli ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

Anddy mencoba berpikir sebagai petambak. “Dengan harga yang pantas mendapat kualitas premium. Kalau kita bisa hemat dari kincir, udang kita bisa murah,” terang lelaki yang pernah juga memiliki tambak udang di Pangandaran, Jabar itu.

Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 12 Edisi No. 264 yang terbit pada Juni 2016. Atau klik di www.scanie.com/featured/agrina.html, https://www.wayang.co.id/index.php/majalah/agrina

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain