”Kita bisa lebih matang karena mendapat pengalaman yang berbeda-beda, jadi membentuk diri kita sendiri.”
Selalu ada hal baru yang bisa kita pelajari ketika kita mau membuka mata dan hati lebar-lebar meski dari hal yang sangat kecil, seperti pekerjaan yang dijalani sehari-hari. Dari sana kita bisa belajar membentuk karakter diri, memiliki banyak teman hingga pengalaman yang luas. Inilah yang dirasakan Rika Dachni Riantika sepanjang perjalanan karirnya di industri perunggasan Indonesia.
Pengalaman Baru
Bagi Rika, bekerja bukan hanya sekadar mencari nafkah tetapi juga mengaplikasikan ilmunya di bidang kedokteran hewan. Country Manager Indonesia PT Anitox Indonesia International, produsen imbuhan pakan ternak (feed additive) yang berbasis di Jakarta ini bahkan tidak segan belajar dan mencoba berbagai hal baru untuk bisa menguasai pekerjaan yang sedang diemban.
Menurut Rika, saat ini dia tengah mengelola kantor baru yang bergerak di bidang imbuhan pakan ternak. Menerima pekerjaan baru sama dengan menerima tantangan baru. Harus memulai lagi dari titik nol dan berhubungan dengan berbagai kalangan menjadi pengalaman tersendiri buat Rika.
”Tantangan punya office (kantor) ternyata cukup rumit. Kita mengelola office dari nol, berhubungan dengan pemerintah dan banyak pihak itu tantangan buat saya. Market sudah pasti harus jadi perhatian saya yang utama. Sekarang saya juga harus berhubungan dengan pihak-pihak lain,” paparnya mendetail.
Selain ekspansi pasar, Anitox berkeinginan membuka kantor di Indonesia untuk mengenal pelanggan lebih dekat. Sehingga, ungkap Rika, perusahaan bisa menangkap pesan yang diinginkan pelanggan dan mewujudkannya dalam pengembangan produk yang lebih baik.
Apalagi, pengetahuan yang dimiliki dengan dunia barunya agak berbeda. Rika pun harus belajar lagi dari awal untuk mengetahui seluk-beluk dan product knowledge perusahaan itu.
Di antaranya, Anitox menawarkan milling eficiency untuk pakan ternak. Tujuannya agar proses pembuatan pakan menjadi lebih efisien dan pakan yang dihasilkan lebih berkualitas. ”Buat saya, milling efficiency itu sesuatu yang baru,” ungkapnya kepada AGRINA.
Menggunakan milling efficiency, sambung dia, proses produksi pakan menjadi lebih stabil. Pada ujungnya, kualitas pelet lebih bagus dan tidak mudah hancur saat diberikan ke ternak sehingga penyerapannya lebih baik.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 12 Edisi No. 262 yang terbit pada April 2016. Atau klik di https://www.getscoop.com/id/majalah/agrina, https://www.wayang.co.id/index.php/majalah/agrina