Manfaat minum teh yang dirasakan perempuan ini menambah semangatnya untuk turut serta dalam mengembangkan industri teh di Tanah Air.
Bukan tanpa alasan perempuan ini sangat bersemangat bicara tentang teh dan manfaatnya. Sebab manfaat minum teh sudah dibuktikannya sendiri. Tubuhnya memang kini langsing dan kulit putihnya memancarkan cahaya. Padahal, usai melahirkan anaknya yang ketiga beberapa tahun lalu tubuhnya sempat membesar alias gendut.
”Saya termasuk orang yang telah menikmati manfaat teh. Waktu habis melahirkan dulu badan saya besar. Kalau saya terserang gejala flu, saya akan minum teh hijau dan gejala flu itu langsung hilang,” kata Cathalia F. Randing, Direktur Unit Bisnis Manufacturing dan Industries PT Sariwangi AEA di Gunung Putri, Bogor.
Malah, menurut Lya, demikian sapaan akrabnya, seseorang bisa memilih minum teh jenis tertentu untuk membantu penyembuhan penyakitnya. Jenis teh sendiri dibedakan melalui proses pembuatannya, antara lain teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. Sebagai gambaran, teh hitam adalah jenis teh yang dibuat melalui proses fermentasi penuh, sedangkan teh hijau tidak melewati tahap fermentasi tersebut. ”Belakangan, ada lagi tambahan jenisnya, yaitu teh herbal dan teh aroma (flavour tea),” urai wanita kelahiran Jakarta ini.
Penting bagi KesehatanLya menjelaskan, untuk membantu menyembuhkan flu, kita bisa minum teh hijau karena antioksidannya yang tinggi. Atau guna mengurangi risiko stroke dan serangan jantung, teh hitam baik untuk dikonsumsi karena mengandung polifenol yang tinggi. Sedangkan teh oolong baik untuk meluruhkan lemak dan menjaga kesehatan jantung. ”Namun pada dasarnya, semua jenis teh sangat baik untuk kesehatan,” tandasnya.
Ia juga mengingatkan banyaknya hasil penelitian di luar negeri yang menunjukkan khasiat teh setara dengan apel yang kerap disebut bisa menggantikan dokter. ”Bukan menggantikan dokter tentunya, tapi setidaknya bisa membantu Anda mengurangi risiko terkena penyakit lantaran khasiat yang dikandungnya,” papar Lya.
Manfaat minum teh juga baik bagi kecantikan kaum perempuan. Yakni, menyehatkan kulit dan rambut serta membantu mengurangi lemak dalam tubuh. ”Salah satu buktinya adalah para pendiri PT Sari Wangi AEA, sudah berusia di atas 80 tahun namun masih sangat sehat dan masih aktif dalam dunia teh," tambah istri dari Berry Boen ini.
Khasiat teh itulah yang antara lain membuat Lya ingin menyebarluaskan informasi tentang manfaat minum teh. Salah satunya, lewat program kampanye minum teh di kalangan anak-anak sekolah. Dengan program ”tea goes to school”, ibunda Brian dan Owen ini ingin menyampaikan kepada anak-anak tentang jenis-jenis teh dan khasiatnya serta cara minum teh yang baik.
Selain itu, mulai tumbuh kecenderungan di kalangan masyarakat kita untuk back to nature, kembali ke alam. Salah satu buktinya adalah teh telah menjadi minuman sehat kedua setelah air putih. ”Jadi, kalau melihat situasi dalam negeri, bisnis teh ini masih sangat menjanjikan,” imbuh pemegang gelar S2 di bidang hukum ini.
Jaminan Keamanan Pangan
Mengenai pekerjaan di divisinya, Lya menyebutnya seperti tukang jahit karena banyak perusahaan dalam dan luar negeri yang meminta dikemaskan teh dengan label milik mereka sendiri. Namun, jelas bukan tukang jahit sembarangan, lantaran pemilik merek yang minta dikemas di situ adalah perusahaan-perusahaan multinasional terkemuka dunia.
”Tentu tak sembarangan perusahaan-perusahaan multinasional itu minta dikemaskan kepada kami. Setidaknya, kami memiliki belasan sertifikat terkait keamanan pangan, seperti ISO 9001, ISO 17025, FSSC 22000, BRC, Woolworth, Sistem Jaminan Halal, CTPAT, FDA dan lain-lain,” kata perempuan berdarah campuran Manado, Sulawesi Utara, dari ayahnya, dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dari ibunya ini.
Berbagai sertifikat terkait keamanan pangan itu kini dirasa sangat penting. Soalnya, perusahaan-perusahaan multinasional tadi, dalam memasarkan produknya di kawasan Eropa, Amerika dan Australia menghadapi persyaratan keamanan pangan yang sangat ketat.
Malah, tak hanya mengemas produk teh, pekerjaan di divisinya juga terus berkembang dengan mengemas komoditas lain, seperti kakao dan bumbu penyedap. ”Mulai tahun ini, misalnya, kami juga mulai membangun pabrik untuk memproduksi sejumlah bumbu penyedap,” terang wanita yang penampilannya jauh lebih muda ketimbang usianya ini.
Lya memang bertekad berbuat lebih banyak lagi bagi perusahaannya. Soalnya, masih banyak warga negeri ini yang belum mengetahui bahwa minum teh sangat baik manfaatnya bagi kesehatan. ”Selain itu, saat ini lahan perkebunan teh banyak yang beralih menjadi kebun sawit dan karet. Padahal, dulu negeri ini sempat menjadi salah satu produsen teh terbesar dunia,” tutur pemegang prinsip lakukan yang terbaik dan jangan pernah menyerah ini.
Ke depan, perempuan yang memiliki hobi membaca dan berolah raga ini berharap visi dan misi pendiri PT Sariwangi AEA, Johan Alexander Supit, bisa terwujud, yaitu pertama, komoditas teh kembali menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. ”Dan Indonesia mampu kembali menjadi salah satu produsen teh terbesar di dunia,” tandasnya mengakhiri percakapan dengan AGRINA.
Syaiful Hakim