Petani masih dapat meraih untung lebih besar hanya dengan perlakuan bakteri sederhana dari probiotik berkualitas.
Bahan pembawa dan konsentrasi bakteri probiotik di pasaran yang kadang tidak jelas menyentuh nurani Agnes Heratri. Tingkat kecernaan pakan yang belum optimal pada ternak maupun ikan membuat alumnus Fakultas Biologi UGM ini tergerak. Akhirnya ia rela meninggalkan perusahaan yang telah memperkerjakannya selama 20 tahun untuk mengembangkan probiotik. Probiotik yang diproduksinya pun bernilai plus karena juga mengandung agen-agen herbal.
Probiotik Plus
Agnes mencermati, petani selama ini tidak mengerti bahan pembawa probiotik yang digunakan produsen. Bisa jadi bahan tersebut dari jerami untuk mengejar input produksi yang murah. Kelemahannya, sangat mungkin bahan itu tidak steril sehingga berpeluang mengandung cemaran berupa pestisida. Cemaran-cemaran tersebut mengakibatkan terjadinya kontaminasi berbuntut pada kualitas probiotik yang rendah.
Karena itulah ibu dua anak ini konsisten menggunakan bahan pembawa CaCO3. Selain higienis, kandungan kalsium (Ca) dapat membantu memperkuat tulang dan kerabang telur serta membantu proses pembuatan hemoglobin darah. Di samping itu saat melakukan fermentasi, proses sterilisasi yang tidak baik dapat menyebabkan probiotik tercemar berbagai macam bakteri, seperti E.coli, maupun virus sehingga sangat mempengaruhi kualitas produk.
Berkait dengan itu, Agnes menyiapkan laboratorium mini untuk proses produksinya. Hasilnya juga dianalisiskan ke laboratorium terpercaya, seperti Laboratorium Pusat Antar Universitas (PAU) UGM, Fakultas Pertanian UGM maupun Sucofindo. Maklum jika dirinya sangat memahami kualitas produk probiotik. Selain latar belakang pendidikannya, istri Yani Rustono yang juga Direktur CV Pradipta Paramita ini telah bergelut di laboratorium mikrobiologi selama 20 tahun di perusahaan yang ditinggalkannya.
Selain probiotik sebagai penyedia bakteri fermentasi, kandidat Master Agronomi, Universitas Sebelas Maret, Solo ini juga menambahkan bahan-bahan herbal guna meningkatkan output produktivitas. Ia membeberkan, “Saya melihat, kalau probiotik isinya ya hanya mikroba. Sedangkan jamu ya hanya jamu. Maka saya jadikan satu keduanya.” Produk-produk CV Pradipta Paramita tertentu juga ditambahkan mineral seperti Ca, P, Cl, Na, dan Mg.
Manajer Produksi CV Pradipta Paramita ini memandang, peran herbal cukup penting. Misalnya kurkumin pada temulawak bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan, kencur membangkitkan kesegaran dan menjaga kesehatan pernafasan, serta kunyit sebagai bahan antikembung. Karena itulah bahan tersebut selalu memperkaya produk-produk probiotiknya.
Dimarahi Peternak
Awal ketertarikannya pada probiotik dimulai ketika Agnes melihat kandang ternak yang penuh lalat dan bau. Sebagai sarjana biologi, dia mengerti hal itu disebabkan oleh bahan organik yang belum tercerna sempurna. Di samping berdampak tidak sehat bagi pemilik dan tingginya ongkos pakan, kondisi tersebut dapat menciptakan hubungan yang kurang harmonis dengan tetangga yang merasa terganggu. Perkara ini tentu akan menyebabkan ketidaknyamanan usaha.
Pada 2003 mulailah Agnes membuat probiotik. “Waktu itu kita sebut jamu ternak karena petani belum mengerti probiotik,” ungkap wanita berusia 44 tahun ini mengilas-balik. Jamu ini untuk menambah kecernaan dari karbohidrat, protein, dan nutrien lain.
Kenangan yang menarik adalah saat mencobanya pada sapi tetangga. “Karena tidak memiliki sapi, maka sebagai uji coba kita menggunakan sapi peternak tetangga. Tanpa diduga ternyata kita dimarahi karena sapi itu meminta jatah pakan dua kali dari biasanya sehingga merumputnya harus ekstra. Jadi, akibat pencernaan yang baik, retensi pakan dalam saluran cerna menjadi lebih cepat sehingga ternak membutuhkan asupan lagi,” kisahnya sambil tergelak.
Empat tahun sebelumnya, Agnes telah membuat obat lalat guna membantu peternak mengatasi serangga pembawa berbagai penyakit itu. Namun, hitung-hitungan bisnis, obat ini kurang menguntungkan lantaran hanya selama musim penghujan saja banyak diperlukan. Selebihnya omzet berkurang. Jadilah inovasi probiotiknya ini sekaligus membantu melancarkan usahanya.
Berharap Pertanian Makin Efisien
Jenis bakteri pada probiotiknya standar saja, yaitu Aspergilus niger, Penicillium, Lactobacilus acidophilus, Bifidobacterium bifidum, Bifidobacteriumlogum, Streptococcus faecalis dan beberapa jenis ragi. Namun konsentrasinya mencapai 6,2.106 CFU/gr atau cc. Sehingga daya kerjanya lebih optimal karena banyaknya mikroba. Di samping itu materi pembawanya juga terpercaya, yaitu CaCO3 yang higienis.
Untuk mengetahui efektivitas kerja probiotik, Agnes menyarankan agar petani atau peternak melihat perkembangan kondisi kotoran selama 5-7 hari pemakaian. “Baunya hilang tidak, menimbulkan mencret atau tidak, kemudian ternaknya mau makan atau tidak. Sehingga petani tidak rugi saat membeli probiotik,” paparnya.
Berdasarkan pengalaman empiriknya, pemanfaatan probiotiknya dapat mendongkrak produksi susu 2-4 liter per ekor per hari dan memperbaiki konversi pakan (FCR) pada ayam sebanyak 0,5 poin. “Tetapi itu tidak bisa dipukul rata seperti itu. Sebab banyak faktor yang mempengaruhi, seperti manajemen beternak, jenis pakan, bibit, umur dan sebagainya. Tetapi, jelas selalu lebih baik daripada yang tidak menggunakan probiotik,” imbuhnya.
Agnes merasa senang, selama tiga tahun terakhir penggunaan probiotik terus meningkat. Sekarang pun petani sudah tidak asing lagi dengan istilah probiotik. Bahkan industri pangan manusia pun, khususnya susu, telah banyak menggunakan berbagai macam jenis probiotik. Ke depan dirinya berharap usaha pertanian, peternakan, dan perikanan menjadi semakin efisien berkat penggunaan agen hayati ini. Kualitas probiotik pun dari waktu ke waktu semakin diperbaiki dan pengguna pun semakin memahami produk-produk probiotik yang bermutu. Semoga.
Faiz Faza (Yogyakarta)
Biodata
Nama : Dra. Agnes Heratri
TTL : 25 Desember 1967
Pendidikan : 1. S1 Fakultas Biologi UGM
2. Kandidat Master Agronomi, Universitas Sebelas Maret (UNS)
Pekerjaan : Manajer Produksi CV Pradipta Paramita
Alamat : Perum RC Palur, Karanganyar, Solo
Suami : Ir. A. Yani Rustono
Anak : 1. Fabiola Yana Pradipta
2. Marcella Arka Paramita