Labu parang tak hanya dapat untuk membuat kolak dan bolu. Dengan mengolahnya menjadi camilan kering, nilai ekonomi yang lebih bisa didulang.
Labu (Cucurbita moschata) yang identik dengan pernik perayaan Halloween ini termasuk komoditas murah. Harganya biasa akan naik ketika bulan Ramadan karena banyak diperlukan untuk campuran kolak, dari sekitar Rp1.000 per kg menjadi Rp3.000-an per kg. Tentu tak hanya kolak, bolu, puding, dodol juga bisa dibuat dari buah yang dagingnya berwarna oranye cerah ini.
Tak puas dengan produk makanan tak tahan lama itu, Sri Wahyuni Haryono berinisiatif menciptakan camilan yang lebih panjang daya simpannya. Mula-mula Yayuk, demikian sapaannya, menjadi juri pada lomba membuat makanan khas Cepu, Kab. Blora, Jawa Tengah, karena ada rencana pembangunan bandara di daerah tersebut. Namun di antara peserta tidak satu pun yang membuat camilan yang tahan simpan dan bisa untuk oleh-oleh. Karena itu, wanita yang juga punya bisnis katering Rendra Jaya ini terjun sendiri.
Berbekal resep-resep koleksinya, Yayuk mencoba berkreasi dengan buah tersebut. Setelah melewati uji coba berkali-kali selama satu tahun, Yayuk dapat melahirkan empat macam produk, yaitu kecimpring, egg roll, stik, bakpia, dan sirup. Di antara empat macam produk ini, “Kecimpring paling sulit membuatnya,” aku wanita yang bersuamikan guru tersebut. Kesulitannya, lanjut Yayuk yang ditemui saat Pameran Halal di Jakarta beberapa waktu lalu itu, terletak pada tingkat kerenyahan. Untuk mendapat tingkat kerenyahan seperti sekarang, Yayuk menuruti masukan dari seorang Tionghoa yang menyarankannya menggunakan penggorengan vakum.
Kecimpring adalah camilan semacam keripik berbentuk lempengan-lempengan tipis seperti tortilla yang terbuat dari jagung. Sedangkan stik hampir sama dengan kue bawang, yakni potongan-potongan memanjang. Egg roll mirip kue semprong, tetapi tepung terigunya diganti tepung labu. Bakpianya tak beda jauh dengan bakpia asli Patuk, Yogya. Sementara sirupnya dibuat dari cairan hasil pengukusan buah tanpa dicampur air.
Untuk menyiapkan bahan baku labu, Yayuk menjelaskan, ia memilih labu utuh, berukuran sedang. Sedapat mungkin sudah cukup tua supaya daging buahnya tebal. Lebih baik dicari labu yang sudah dipetik seminggu sampai dua minggu. Labu ini lalu dikupas kulit luarnya yang keras dan dihilangkan bijinya, kemudian dikukus. Selanjutnya labu siap diolah.
Mitra Pertamina
Dalam sehari, Yayuk memproduksi sekitar 14 kg kecimpring dan egg roll. Produk ini dikemas kardus isi 180 g yang dibandrol Rp15.000. Sedangkan stik dikemas dalam plastik. Sementara produksi sirupnya tergantung jumlah cairan hasil pengukusan buah. Bila buahnya sedikit, maka cairannya banyak sehingga jumlah botol sirupnya pun lebih banyak. Sirup yang diklaim sebagai sirup kesehatan ini dijual seharga Rp16.000 per botol kecap.
Saat ditanya tentang pasar, Yayuk mengaku, “Pemasarannya masih terbatas. Di Cepu, Semarang, dan Jakarta baru dua tempat.” Ada yang unik dari pasar produk ini. “Kalau di Jakarta kecimpringnya lebih laku. Kalau di Semarang, egg roll dan stiknya lebih diminati. Di Jakarta ‘kan ada orang yang alergi terigu, telur. Sering ada yang datang ke saya mengatakan alergi, jadi saya sarankan milih yang kecimpring. Kecimpring ini dibuat tanpa terigu dan telur. Hanya labu, kelapa muda, dan bumbu serta tepung beras baru,” tuturnya panjang lebar.
Bila dihitung sehari laku 24 bungkus masing-masing jenis, maka omzet harian Yayuk sekitar Rp1 juta. Belum termasuk penjualan sirup. Dari penjualan tersebut, ia mengaku menetapkan margin separuh dari harga jual. “Misalnya harga Rp15.000, ya saya untung Rp7.500,” katanya.
Untuk mendongkrak penjualan, ibu dua anak ini rajin mengikuti berbagai pameran dan membuat blog di dunia maya. Untunglah, biaya pameran tak selalu ditanggung sendiri karena usahanya mendapat bantuan dari Pertamina melalui Divisi PKBL Regional IV. Perusahaan pelat merah ini menjadikan Yayuk mitra binaan. Sebagai mitra, ia mendapat bantuan permodalan berupa pinjaman lunak senilai Rp4 juta. Bantuan lainnya berupa mesin pengering untuk pembuatan kecimpring.
Peni SP