Amerika dengan National Poultry Improvement Program (NPIP) membebaskan diri dari penyakit zoonosis pullorum typhoid dan kini jadi produsen unggas utama dunia.
NPIP adalah program kerjasama bersifat sukarela antara pelaku industri, pemerintah negara bagian, dan pemerintah federal yang memungkinkan diterapkannya teknologi baru secara efektif untuk meningkatkan unggas dan produk unggas di seluruh AS. Ketentuan dalam NPIP dibuat bersama oleh industri dan pejabat pemerintah negara bagian dan federal.
Tujuan akhir NPIP yang dibentuk pada 1935 dengan restu Kongres AS ini menyediakan unggas yang telah diuji bebas terhadap penyakit tertentu atau telah diproduksi pada lingkungan dengan program pencegahan penyakit ketat.
Tahapannya melalui penetapan standar evaluasi bagi breeding stock dan produk hatchery agar bebas dari penyakit tertentu. Kemudian menerbitkan sertifikat bagi unggas dan produk asal unggas untuk perdagangan antarnegara bagian dan internasional berdasarkan evaluasi bebas penyakit tertentu. Untuk itu digunakan terminologi yang seragam dalam breeding program di seluruh AS.
Mula-mula NPIP mewajibkan pesertanya bebas pullorum typhoid karena penyakit ini mengakibatkan kematian hingga 80% pada anak ayam. Seiring berjalannya waktu, standar bebas penyakit bertahap ke Salmonella pullorum, S. gallinarum, S. enteritidis, Mycoplasma gallisepticum, M. synoviae, M. meleagridis, dan Avian Influenza. Jenis unggasnya meliputi ayam petelur, ayam pedaging, kalkun, unggas air, unggas hobi, unggas untuk perburuan, unggas pekarangan, dan burung unta.
Komponen NPIP meliputi pemerintah federal, pemerintah negara bagian, komite teknis (para ahli kesehatan unggas, biosekuriti, surveilans dan diagnosis yang merupakan perwakilan industri, universitas, pemerintah dan ditunjuk oleh Senior Coordinator dengan persetujuan general conference committe/GCC), laboratorium rujukan, otoritas kesehatan hewan (CSA), dan otoritas pelaksana program yang diakui Kementerian Pertanian AS (USDA).
Dengan dasar hukum kuat, pelaksanaan program yang baik dan masing-masing pihak taat komitmen, perunggasan AS kini menduduki peringkat utama dunia. Tak hanya sebagai produsen tetapi juga eksportir yang merambah ratusan negara.
Versi Indonesia
Berkaca dari sukses NPIP dan program semacam di beberapa negara seperti Eropa, Australia, India, dan Jepang, Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADPHI) menginisiasi terbentuknya semacam NPIP. Dengan mitra utama, USDA, FAO, dan organisasi perunggasan (FMIPI, ASOHI, GOPAN, PINSAR, dan APAYO), ADHPI mengajukan konsep Program Peningkatan Kualitas Perunggasan Nasional (P2KPN).
Menurut Prof. Dr. Drh. Charles Rangga Tabbu, M.Sc., P2KPN adalah suatu program peningkatan status kesehatan unggas nasional yang merupakan prasyarat untuk menghasilkan unggas dan produk asal unggas berkualitas tinggi dan bebas penyakit tertentu atau telah diproduksi pada lingkungan dengan program pencegahan penyakit yang ketat.
Konsep P2KPN dipaparkan dalam lokakarya “National Poultry Quality Improvement Plan” di Jakarta awal Juli lalu. Dalam presentasinya, Charles mengatakan, “Program kesehatan itu menyangkut semua aspek manajemen. Mulai dari DOC, pakan, budidaya, program kesehatan, pemasaran atau sistem distribusi. Komponen utama program kesehatan ya biosekuriti. Tujuan kita sebenarnya mengembangkan aspek teknis dan manajemen sehingga mutu produk perunggasan bisa lebih baik.”
Bila di AS mula-mula menyasar pullorum typhoid, maka Indonesia ingin bebas avian influenza (AI). Penerapan biosekuriti terhadap AI, praktis juga akan mengendalikan penyakit lainnya.
Peni SP