Senin, 2 Agustus 2010

Waspada Serangan Wereng Masih Berlanjut

Hingga kini serangan hama wereng terus menghantui petani padi di berbagai daerah. Curah hujan yang masih turun semestinya dapat dimanfaatkan untuk menanam padi lagi, tapi petani harus mewaspadai serangan wereng.

Musim kemarau basah yang berkepanjangan membuat serangan hama dan penyakit tanaman meningkat cukup tajam. Demikian pula yang terjadi pada pertanaman padi. Serangan wereng cokelat (Nilaparvata lugens), wereng hijau (Nephotettix sp.), wereng punggung putih (Sogatella furcifera), dan hama pelipat daun padi (Cnaphalocrosis medinalis) belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Bahkan cenderung terus meningkat.

Tak terkecuali daerah pantai utara Pulau Jawa, lumbung beras Jabar, diserang hama wereng, terutama wereng cokelat dan hama pelipat daun. “Pada kondisi normal biasanya panen lima ton, namun jika terserang wereng cokelat dan pelipat daun padi, panen bisa menurun menjadi tiga ton. Bahkan jika serangan berat bisa di bawah dua ton,” ungkap H. Afandi, petani padi di Desa Wanajaya, Kec. Tambakdahan, Subang. Sungguh menyedihkan nasib petani jika sudah terserang wereng cokelat dan pelipat daun padi.

H. Afandi menambahkan, biasanya hama wereng coklat menyerang saat pergantian musim dari kemarau ke penghujan. Sebab, ia lebih cepat berkembang biak dalam kondisi lembap dengan suhu tinggi. Walaupun hama wereng cokelat dapat berkembang biak pada segala musim. Dan di Kab. Subang ini sudah semua kecamatan terserang hama wereng cokelat.

Pengendalian Secara Tepat

“Sejak menggunakan Regent 80 WG, wereng cokelat dan pelipat daun padi dapat diatasi sampai tuntas,” ungkap H. Afandi. Dengan menggunakan Regent 80 WG, lanjut dia, hama wereng cokelat yang tingkat serangannya sangat parah pun dapat dikendalikan dengan segera.

Regent 80 WG yang berbahan aktif fipronil 800 g/kg bekerja secara sistemik. Insektisida ini dikemas dalam bentuk kemasan shampo (saset) yang berisi 1,6 g, takaran yang sesuai untuk  satu tangki semprot. “Saat serangan hama wereng berat, saya menggunakan dua saset per tangki, baik tangki ukuran 17 liter atapun 15 liter. Namun jika untuk sekadar pencegahan saja cukup satu saset per tangki,” ujar petani yang mengusahakan 10 ha sawah ini.

Waktu yang baik untuk melakukan penyemprotan Regent 80 WG adalah pagi hari sekitar jam delapan. Sebab, dibutuhkan sinar matahari agar cairan semprot dapat meresap secara maksimal ke dalam jaringan tanaman. Perlu strategi khusus untuk mendapatkan hasil pengendalian yang optimal dari Regent 80 WG . “Pada padi yang sudah terserang wereng cokelat dilakukan dua tahap penyemprotan. Penyemprotan pertama untuk mengendalikan wereng cokelat dewasa. Kemudian penyemprotan kedua untuk mengendalikan anak wereng cokelat yang baru menetas,” jelas Sarip Hasanuddin, Sales Representative Banten & West Java PT BASF Indonesia.

Selain itu, imbuh Sarip, Regent 80 WG ini dapat melindungi tanaman yang sudah disemprot karena fipronil bisa masuk ke dalam bagian tanaman tersebut. Sehingga tanaman tersebut terlindungi dari anakan wereng cokelat yang lebih ganas dari induknya. “Terbukti hingga saat ini hanya Desa Wanajaya yang terbebas dari wereng cokelat dan pelipat daun padi karena menggunakan Regent 80 WG,” pungkas petani yang biasa menanam padi varietas IR 42 dan IR 64 ini. Untuk mendapatkan hasil pengendalian yang optimal, penggunaan adjuvant (perekat) sangatlah dianjurkan.

Yuwono Ibnu Nugroho

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain