Sektor peternakan menjadi salah satu andalan Kota Prabumulih karena sektor ini memberikan prospek yang baik bagi masyarakat setempat.
“Sekarang ini Prabumulih sedang mengembangkan peternakan sapi kambing, ayam buras, ayam petelur, ayam pedaging, dan itik,” ungkap Walikota Prabumulih Drs. H. Rachman Djalili, MM, setelah melakukan panen raya ayam pedaging di Kelurahan Tanjung Raman, Kota Prabumulih (6/7). Khususnya peternakan ayam ras atau broiler atau ayam pedaging, lanjut Rachman, dapat menyerap tenaga kerja, memberikan keuntungan bagi masyarakat dalam waktu singkat, dan juga memasok gizi kepada masyarakat dengan cepat serta bisa menyejahterakan masyarakat.
Sementara itu, Ir. Soegiyono, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, Kehutanan, Perkebunan, dan Peternakan (PPKPP) Kota Prabumulih, menjelaskan, panen ayam pedaging periode pertama sebelumnya sudah dilakukan Kelompok Tani Harapan Jaya sebanyak 4.760 ekor dengan total bobot 7.148 kg. Dari panen pertama itu, petani berhasil meraup penghasilan Rp7,808 juta. Keuntungannya sekitar Rp1.000 per ekor. Pun Kelompok Tani Sejati, sudah memanen 1.840 ekor dengan tonase 16.840 kg dan penghasilan sebesar Rp26,669 juta. Hasil kelompok ini lebih baik karena harga ayam naik sehingga labanya hampir Rp2.500 per ekor.
Sedangkan yang panen bersama Walikota Prabumulih itu adalah KUB Maju Bersama. Kelompok ini mampu meraup penghasilan Rp30 jutaan karena ditunjang harga ayam yang cukup tinggi. Hitung-hitung keuntungannya sebesar Rp2.450 per ekor. “Panen yang dilakukan di KUB Maju Bersama Kelurahan Tanjung Raman itu sebanyak 10.000 ekor ayam ras pedaging,” terang Soegiyono.
“Jika dibandingkan dengan penghasilan yang diterima kelompok dan jumlah peternak yang terlibat dalam kegiatan ini, akan terlihat cukup signifikan penambahan penghasilan, yaitu rata-rata sebesar Rp718 ribu per bulan,” imbuh Soegiyono. Dengan tambahan seperti itu, budidaya ayam ras bisa diandalkan sebagai salah satu solusi bagi masalah pengentasan kemiskinan di Prabumulih.
Dibiayai APBD
Panen perdana tersebut merupakan hasil pengembangan agribisnis peternakan yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Prabumulih Tahun 2009 sebesar Rp500 juta. “Anggaran itu digunakan untuk membuat kandang ayam di tiga tempat dengan kapasitas 25.000 ekor ayam,” papar Soegiyono.
Dalam jeda acara panen raya tersebut, Walikota Rachman menyatakan, pihaknya akan terus meningkatkan program itu. Tujuannya agar swasembada daging ayam di wilayah kerjanya bisa terpenuhi. “Minimal harus memiliki kandang dengan kapasitas 250 ribu ekor,” ujarnya. Jika jumlah kapasitas kandang sudah terpenuhi, maka populasi ayam akan meningkat menjadi 1,375 juta ekor.
Saat ini Prabumulih baru mampu memproduksi 40.000 ekor bulan. Padahal, konsumsinya mencapai 3.000 ekor per hari atau 90.000 per bulan. Jadi, jumlah produksi masih belum mampu mengejar kebutuhan.
Untuk menyukseskan program tersebut, Pemkot menjalin kerja sama dengan PT Primatama KaryaPersada (PKP) sebagai mitra peternak dalam penyediaan bibit ayam, pakan, obat-obatan, dan pemasaran ayam setelah dipanen. Ada tiga kelompok tani yang sudah dibiayai, yaitu KUB Harapan Jaya dengan anggota 8 orang dan kapasitas kandang 5.000 ekor, KUB Maju Bersama 18 orang dengan kapasitas kandang 10.000 ekor, dan Kelompok Tani Sejati dengan anggota 16 orang dan kapasitas kandang juga 10.000 ekor.
Keberhasilan budidaya ayam ras pedaging oleh masyarakat itu semakin memberikan semangat kepada pemerintah kota, khususnya Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan Perkebunan dan Perikanan untuk menambah kandang ayam lagi di lokasi lainnya.
Tri Mardi Rasa