Usaha budidaya lele masih menjanjikan tapi pelakunya menghadapi kendala seretnya pasokan benih bermutu.
Hingga sekarang usaha budidaya lele masih berpeluang memberikan keuntungan. Tak heran bila pelaku-pelaku baru banyak bermunculan di berbagai daerah untuk mencoba peruntungan dari usaha ini. Sayangnya, geliat para pembudidaya ini tak diimbangi dengan pasokan benih yang berkualitas. Akibatnya, terjadi penurunan kualitas benih yang dipelihara para pelaku usaha tersebut.
Indikasi penurunan kualitas benih, menurut Suganda, Ketua Kelompok Pembudidaya Lele “Kersa Mulya Bakti”, tampak dari pertumbuhan lele tidak merata. Dan ini menyebabkan ukuran panen pun tidak seragam, ada yang besar dan yang kecil.
Sementara itu, Ir. Sutrisman dari PT Suri Tani Pemuka (STP), produsen pakan ikan dan udang di Jakarta, mengatakan, memang hingga kini belum ada standar benih yang bagus dalam usaha budidaya lele. Pembudidaya masih banyak mendapatkan benih lele bukan dari sumber benih yang berkualitas. “Adanya pelatihan ini kita berharap akan ada standarisasi benih dari UPR (Unit Pembenihan Rakyat) di sini agar lebih bagus,” ujarnya.
Untuk merespon kebutuhan para pembudidaya terhadap benih berkualitas, Tabloid AGRINA bekerjasama dengan STP mengadakan pelatihan pembenihan lele Sangkuriang selama dua hari (27—28 Maret). Pelatihan yang diikuti lebih dari 40 orang pembudidaya ini mengambil tempat di Desa Kertasura, Kapetakan, Cirebon, Jabar.
Antusiasme peserta terlihat pada saat Ahmad Jauhari Pamungkas dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi menyampaikan ihwal pembenihan lele Sangkuriang. Ia memaparkan secara rinci teknik pembenihan, mulai dari silsilah lele Sangkuriang, seleksi induk, pemijahan, dan penetasan telur.
Menurut Ahmad Jauhari, para pembudidaya lele banyak memilih lele Sangkuriang karena menawarkan keunggulan dalam pertumbuhan yang relatif lebih cepat. “Lele Sangkuriang adalah hasil perbaikan genetik dan strain terakhir yang dianggap stabil, termuliakan dan terjaga, serta sudah teruji keunggulannya,” jelas Ahmad yang juga menjadi pemandu dalam pelatihan ini.
Belajar Memijahkan Lele
Setelah kurang lebih empat jam pembekalan teori, peserta diajak praktik langsung di lapangan. Di antaranya adalah melihat langsung cara memilih induk terbaik yang akan dipijahkan dan praktik melakukan pemijahan buatan. Berikut tahapan memijahkan lele.
1. Memilih induk di kolam lele (TRI MARDI)
2. Induk ditempatkan di wadah untuk dipilih yang paling bagus (TRI MARDI)
3. Setelah induk terpilih, disiapkan peralatan untuk membantu pemijahan berupa alat suntik, ovaprim, dan larutan NaCl (AHMAD JAUHARI PAMUNGKAS)
4. Pengukuran dosis ovaprim dan NaCl sebelum disuntikkan ke ikan (TRI MARDI)
5. Penyuntikan ovaprim ke tubuh induk betina (TRI MARDI)
6. Pengambilan sperma dari induk jantan (AHMAD JAUHARI PAMUNGKAS)
7. Pengenceran sperma (AHMAD JAUHARI PAMUNGKAS)
8. Pengurutan telur (striping) untuk mengeluarkan telur dari induk betina (AHMAD JAUHARI PAMUNGKAS)
9. Pencampuran telur dan sperma (AHMAD JAUHARI PAMUNGKAS)
10. Fertilisasi agar telur dibuahi oleh sperma yang ditebar ke dalam bak penampungan (AHMAD JAUHARI PAMUNGKAS)
11. Pelepasan benih setelah telur menetas (AHMAD JAUHARI PAMUNGKAS)
Tri Mardi Rasa