Selasa, 16 Pebruari 2010

Lebih Untung Ketimbang Bunga Deposito

Siapa bilang usaha pembibitan sapi potong tidak menguntungkan?

Drs. H. Joko Utomo beserta para koleganya yang tergabung dalam Kelompok Tani Ternak Bumi Peternakan Wahyu Utama di Tuban, Jatim, berbisnis sapi potong secara terintegrasi (AGRINA edisi 121). Kelompok yang kini memiliki 700 ekor sapi ini memperoleh kucuran Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) senilai Rp11 miliar.

Berbekal pengalaman beternak sejak 1992, Joko Utomo memberi gambaran usaha pembibitan yang sedang berjalan. Dalam bisnis pembibitan, pemilihan induk jelas memegang peranan penting. Bila peternak lihai memilih induk yang produktif, ada jaminan mendapat anakan. Tentu perawatan selanjutnya pun tak kalah penting sehingga tiap induk yang dibeli saat investasi menghasilkan pedet. Berikut analisis usaha pemeliharaan sapi induk secara berkelompok dengan populasi 1.100 ekor.

 

ANALISIS PEMELIHARAAN SAPI SECARA BERKELOMPOK 1.100 EKOR

A. Pembelian Induk (Investasi)

1.Harga satu ekor sapi induk      : Rp10.000.000

Harga 1.100 ekor                       : 1.100 ekor x Rp10.000.000 = Rp11.000.000.000

2.Bobot badan per ekor              : Rp10.000.000 : Rp21.500/kg  = 465 kg

 

B. Biaya pemeliharaan selama 3 bulan

1.Kebutuhan pakan hijauan 10% dari bobot badan            : 10% x 465 kg = 46,5 kg

:  46,5 x Rp75/kg = Rp3.488

2.Kebutuhan pakan konsentrat 1% dari bobot badan         : 1% x 465 kg = 4,65 kg

3.Biaya pakan konsentrat                                               : 4,65 kg x Rp750/kg = Rp3.488

4.Biaya pakan harian per ekor (hijauan + konsentrat)      : Rp3.488 + Rp3.488 = Rp6.976

5.Biaya obat-obatan                                                       : 1.100 ekor x Rp46.500/ekor = Rp51.150.000

6.Biaya kawin suntik                                                      : 1.100 ekor x Rp30.000 = Rp33.000.000

7.Total biaya pemeliharaan selama 3 bulan (90 hari)        : 1.100 ekor x 90 x Rp6.976 = Rp690.624.000

 

B. Biaya pemeliharaan selama bunting 9 bulan (270 hari)

            : 1.100 ekor x 270 hari x Rp6.976 = Rp2.071.872.000

C. Biaya pemeliharaan setelah melahirkan selama 3 bulan (90 hari) :

            : 1.100 ekor x 90 hari x Rp6.976 = Rp690.624.000

Total Biaya

- Biaya pemeliharaan 3 bulan setelah penerimaan            : Rp.   690.624.000

- Biaya pemeliharaan selama bunting 9 bulan                   : Rp 2.071.872.000

- Biaya pemeliharaan setelah melahirkan selama 3 bulan  : Rp.   690.624.000

- Biaya kawin suntik                                                       : Rp.     33.000.000

- Biaya obat-obatan                                                       : Rp.     51.150.000

                                                                                    : Rp. 3.537.270.000

 

Pendapatan dari penjualan pedet berumur 3 bulan

            : 1.100 ekor x Rp5.500.000 = Rp6.050.000.000

 

Keuntungan      = Pendapatan – Pengeluaran

                        = Rp6.050.000.000 -  Rp3.537.270.000

                        = Rp2.512.730.000

 

RETURN OF INVESTMENT (ROI)

Apabila nilainya di atas pendapatan bunga deposito bank, maka usaha dinyatakan layak.

 

ROI = laba bersih tiap tahun X 100%

            Total Investasi

ROI = Rp2.512.730.000 X 100%  = 22,84%

          Rp11.000.000.000

 

Jadi penghasilan bersih per tahun adalah 22,84%. Usaha ini prospektif dan layak untuk dikembangkan karena nilai ROI di atas dari pendapatan bunga deposito bank.

 

Sumber: H. Joko Utomo, 2010

 

Catatan:

1.                  Pembelian induk banyak yang dalam keadaan bunting

2.                  Lihai dalam membeli induk yang bagus

3.                  Kawin suntik dilakukan satu kali

 

Lebih lanjutnya mengenai liputan ini baca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 5 Edisi No. 122 yang terbit pada Rabu, 17 Februari 2010.

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain