Siapa bilang seafood selalu mahal dan ribet? Dalam bentuk olahan, kini Anda tinggal menggoreng atau mengukusnya, lalu siap disantap.
Selama ini masyarakat menilai makanan laut (seafood) sebagai bahan pangan yang cepat busuk sehingga harus segera diolah, dikonsumsi segar, mahal, dan berkolesterol tinggi. Kesan yang telanjur menempel di benak konsumen ini berusaha diubah PT Supra Sumber Cipta (SSC) dengan menghadirkan produk olahan dari udang dalam kemasan plastik berlabel So Good. Sejak pertengahan tahun silam, perusahaan di bawah bendera Grup Japfa ini melempar produknya ke jaringan pasar modern di seluruh Indonesia. Saat ini mereka sedang mengupayakan penetrasi produk ke pasar tradisional.
Praktis dan Berkualitas Tinggi
Produk olahan udang itu, menurut Any Astuti, Product Manager So Good, SSC, menangkap peluang bisnis yang terbuka sesuai perkembangan zaman. Saat ini ibu-ibu banyak yang bekerja untuk membantu suami meningkatkan pendapatan keluarga. “Sehingga setiap hari ibu-ibu membutuhkan makanan praktis, sehat, bernutrisi, higienis, dan tidak merusak masa depan,” ujar Any kepada AGRINA.
SSC kemudian menawarkan empat produk olahan udang. Udang ini diproduksi di pabrik milik PT Adijaya Guna Satwatama (AGS) yang berstandar internasional dan sebelumnya hanya berfokus untuk memenuhi pasar Jepang. Karena itu cara pengolahan produknya pun sesuai standar Jepang yang terkenal menuntut kualitas sangat tinggi.
Dengan produk olahan berkualitas tinggi tersebut, lanjut Any, kesan seafood harus segar, susah dibawa, dan cepat busuk bisa dikurangi. “Kita sediakan yang sudah diolah, mudah disajikan, praktis, hanya menggunakan bahan-bahan pilihan yang memenuhi standar internasional dan harganya terjangkau,” ucap Any bernada promosi.
Selain itu, cara memasaknya juga sangat mudah. Cukup dengan memasukkan udang olahan yang masih dalam kondisi beku ke penggorengan berisi minyak panas atau ke pengukus. Idealnya, penggorengan dilakukan dalam minyak yang cukup banyak sehingga udang bisa terendam seluruhnya.
Empat Produk Udang
Ada empat macam produk udang olahan yang ditawarkan SSC, yaitu Shumai Furai, Ebi Panko, Ebi Katsu, dan Golden Money Bag. Masing-masing memiliki keunggulan rasa yang enak dan bernutrisi tinggi sehingga udang olahan ini sangat baik bagi pemenuhan gizi anak-anak dan orang dewasa.
Shumai Furai dalam bahasa Jepang, yang berarti siomay goreng, sangat baik diberikan kepada anak-anak. Tidak hanya digoreng, Shumai Furai juga bisa dikukus. Sangat cocok untuk lauk makan pagi. Rasa udangnya terasa sekali karena hampir seluruhnya memang udang.
Ebi Panko atau udang roti sangat cocok sebagai hidangan keluarga di rumah. Ebi Panko ini juga seringkali disebut Ebi Furai. Udang olahan ini juga menjadi santapan sehari-hari masyarakat Jepang. PT AGS telah mengekspor Ebi Panko ke Jepang sejak 2002, dan produknya dapat diperoleh di hampir seluruh pasar swalayan di Jepang. Ebi Katsu mengandung udang jauh lebih banyak dibandingkan Ebi Katsu yang dijual di beberapa restoran Jepang siap saji. Produk ini dibuat berdasarkan resep asli Jepang dan tidak berbeda dengan yang diekspor ke negeri itu. Ebi Katsu bisa disajikan sebagai isi burger atau sandwich atau langsung dijadikan teman makan nasi setelah digoreng.
Sedangkan Golden Money Bag diciptakan secara khusus untuk selera Indonesia. Selain udang, di dalamnya juga terdapat sayuran sehingga sangat baik bagi anak-anak yang enggan makan sayuran. Bagi mereka, makan produk ini tidak akan terasa sayurannya karena memang komposisi udangnya jauh lebih dominan. Selain cocok sebagai lauk, produk ini pun pas dijadikan camilan sehat untuk dibawa ke sekolah bagi anak-anak.
Gizi Tetap Terjaga
Meski termasuk dalam makanan siap santap, kandungan gizi udang tetap terjaga karena diproses dan dikemas dengan cara tertentu sehingga kandungan gizinya tidak hilang. Dengan pabrik berstandar Jepang, maka kualitas dan kebersihan dari makanan siap santap ini menjadi jauh lebih terjamin. Makan udang kemasan kami sama halnya dengan makan udang segar, bahkan malah lebih terjamin kebersihannya,” jelas Yohanes Dwi Harjanto, Head of Unit Pabrik PT AGS di Cirebon, tempat produk olahan udang tersebut diproses dan dikemas.
Namun masih banyak orang yang khawatir terhadap kandungan kolesterol dalam udang. Mereka beranggapan, mengonsumsi udang akan meningkatkan kolesterol dalam darah. Padahal jenis kolesterol yang terkandung dalam udang sangat dibutuhkan untuk keseimbangan homosistein.
Udang mengandung beberapa zat gizi penting, sumber protein hewani. Bahkan mutunya dikategorikan protein komplet, sebab kadar asam amino esensialnya tinggi dan hampir seluruhnya mudah dicerna tubuh. Kadar lemak total dan lemak jenuhnya rendah. Kadar asam lemak tak jenuh ganda omega-3 dalam udang memang tinggi. Asam lemak omega-3 ini dilaporkan dapat meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) serta menurunkan LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida dalam darah sehingga berdampak positif pada keping darah. Keping darah tidak mudah lengket dan mengeras. Alhasil, mengurangi penyebab terjadinya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).
Asam lemak omega-3 juga bikin awet muda, melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas, antiradang, mencegah terjadinya darah yang menggumpal, dan oksidasi koresterol jahat yang merupakan penyebab utama dari penyakit jantung.
Udang juga sangat rendah lemak dan mengandung antioksidan yang cukup kuat, yaitu selenium. Selenium ini dapat melindungi tubuh risiko kebotakan dan kanker serta sangat berguna untuk pembentukan hormon thyroid yang bila jumlahnya kurang bisa menimbulkan obesitas atau pertumbuhan sel tidak normal. Hewan berjuluk si bongkok ini juga kaya akan Vitamin B12 dan D. Jadi, tidak ada lagi alasan untuk tidak makan produk udang, bukan?
Tri Mardi Rasa