Rabu, 22 Juli 2009

Arab Saudi Raksasa Baru Industri Udang

Pasar udang internasional kian ketat dengan munculnya Al-Watania,  merk dagang udang produksi Arab Saudi. Produksinya diperkirakan mencapai 45.000 per tahun pada 2009.

Minggu-minggu ini, di tengah panas terik gurun, lebih 100 alat-alat berat menderu-deru memindahkan 20.000 kubik meter pasir setiap hari bagi penyiapan pembangunan proyek akuakultur terpadu (fully-integrated hatchery, farm and processing facility) terbesar di dunia. Ya, usaha udang budidaya yang dijalankan National Prawn Company (NPC) Arab Saudi, 200 km sebelah barat daya Jeddah itu akan memproduksi tak kurang dari 50 ton udang setiap hari.

Proyek US$200 Juta

Proyek yang keseluruhannya akan menelan biaya US$350 juta itu dijadwalkan rampung 2012 dengan memanfaatkan lahan yang kurang cocok untuk pertanian atau perumahan. Sumber air didatangkan dari Laut Merah melalui proses pengaturan kadar garam (desalinisasi). Proyek iniiii tetap menjaga kelestarian gugus hutan bakau di pesisir yang memang sudah merupakan lokasi tradisional untuk budidaya udang.

Untuk keperluan tersebut akan dibangun pembangkit listrik berkekuatan 21 MW, yang sebagian besar tenaganya akan digunakan untuk instalasi desalinisasi, rumah-rumah pompa penyalur air, dan ruang pendingin. Empat generator set bergerak (mobile) juga disiapkan.

NPC membangun proyek raksasa budidaya udang di tepian Laut Merah ini untuk memenuhi ledakan permintaan pasar produk-produk perikanan global, termasuk udang.  Pada fase pertama, telah dibangun proyek Al Lith, yang menelan biaya  US$200 juta untuk pembukaan 10 areal pertambakan dengan jumlah kolam sebanyak 247 petak. Total area pengairan (water spread area-WSA) proyek pertama ini hampir seluas 2.500 ha. Proyek tersebut rampung tahun lalu dan memproduksi 13.000 ton udang setahun.

Fase kedua dimulai 2008 dengan membuka  tambahan 16 areal pertambakan yang terdiri dari 360 petak seluas 3.500 ha WSA. Biayanya US$150 juta, dan akan memproduksi 18.000 ton setahun. Total produksi udang NPC akan mencapai 33.000 ton, dan bakal digenjot lagi hingga 45.000 ton.

Udang Organik

Investasi besar NPC termasuk untuk pengadaan mesin-mesin pengolahan buatan Denmark dan AS serta mesin pendingin buatan Jepang. Perusahaan itu akan dipandang sebagai pemimpin dunia dalam pengusahaan budidaya perikanan yang ramah lingkungan, juga pelopor dalam aplikasi teknologi dan teknis budidaya paling mutakhir.

NPC menganut codes of conduct dan metode produksi yang sesuai dengan pembangunan berkelanjutan  yang didefinisikan PBB. NPC mempekerjakan 2.000 orang dari 25 kebangsaan, termasuk dari Indonesia.

Produksi udang NPC adalah udang organik yang bebas antibiotik, hormon, dan bahan pengawet. Udang-udang itu sendiri dari jenis windu (black tiger, Penaesus monodon), udang putih (Indian white, P. indicus), dan udang putih pasifik (Pacific white shrimp, Litopenaeus vannamei). Ratusan kolam yang dibangun sangat memperhatikan dan menjaga ekosistem perairan lokal.

Sekitar 80% produksi udang Arab Saudi akan diekspor ke 30 negara, terutama ke Jepang, AS, Australia, China, Singapura, Korea Selatan, Thailand, dan sebentar lagi akan merambah pasar Uni Eropa. Produk-produk NPC yang dipasarkan lokal mau pun internasional memakai merek "Al-Watania".

Daud Sinjal, Sumber: ConstructionWeekOnline dan TheFishSite News Desk

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain