Penggunaan Petrogrow mampu memacu pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan udang dan ikan.
Teriknya siang yang menaungi Kampung Pagodangan, Desa Tegalurung, Kec. Legon Kulon, Kab. Subang, tak menghalangi niat sejumlah petambak bandeng hadir di tambak milik H. Syamsudin (27/6). Salah satunya, H. Hasyim dari Kec. Pusakaratu, Subang. Tujuannya, ingin mendengarkan pengalaman H. Syamsudin yang baru saja menggunakan sejenis probiotik tambak yang dapat memacu pertumbuhan bandeng melaju pesat.
Sebagai petambak yang belasan tahun bergelut dalam budidaya bandeng, H. Hasyim sangat tertarik dengan kabar itu. Menurut cerita yang ia dengar, probiotik tersebut mempercepat pertumbuhan bandeng sehingga dalam waktu dua bulan saja ukuran bandeng sudah mencapai size 8 ekor per kg (125 gr per ekor). Padahal, biasanya ukuran tersebut baru bisa dicapai dalam waktu 3—4 bulan.
Mulai Pelihara Udang
Berita yang sampai ke telinga H. Hasyim dibenarkan oleh H. Syamsudin. Menurutnya, tiga petak tambak bandeng demplot yang menggunakan Petrogrow, demikian nama probiotik itu, menunjukkan pertumbuhan yang baik. Karena itulah, “Seluruh tambak saya akhirnya juga saya kasih Petrogrow,” ujar pemilik CV Waluya Jaya ini. Dengan melihat pertumbuhan bandeng tersebut, anak-anak tambak petak lain yang dibayar berdasarkan komisi panen juga ingin menggunakan probiotik produksi PT Petrokimia Kayaku.
Saat ini, H. Syamsudin pun mulai berani lagi memelihara udang windu yang sempat terhenti sejak tahun 2000 akibat meluasnya penyakit white spot. Udang windu dipelihara secara monokultur dan polikultur bersama bandeng. “Sekarang udang saya sudah umur sebulan. Masih sehat dan mudah-mudahan terus sehat sampai panen,” harap distributor sarana tambak ini.
Pemilik tambak seluas 40 ha tersebut tampaknya bisa berharap banyak dari usahanya kali ini. Pasalnya, hasil penelitian Balai Besar Budidaya Air Payau (BBBAP) Jepara, penggunaan Petrogrow mampu mempertahankan udang bebas dari white spot hingga umur pemeliharaan 138 hari. Padahal, udang kontrol sudah terinfeksi virus mematikan itu pada hari ke-98. Praktis, panen yang dilakukan pada hari ke-120 menghasilkan bobot rata-rata yang jauh berbeda, 17 gr per ekor untuk udang dengan Petrogrow dan 13,3 gr untuk udang tanpa Petrogrow.
Bagus Buat Lele
Acara tatap muka dan dialog yang didukung oleh PT Petrokimia Kayaku ini juga disambangi pembudidaya lele, belut, dan petani tanaman pangan (padi). Dari pihak produsen pupuk hadir Arifin Tasrif (Dirut PT Petrokimia Gresik), Slamet Subagyo (Dirut PT Petrokimia Kayaku), juga Aas Asikin Idat (Dirut PT Pupuk Kujang).
Dalam sambutannya, Slamet Subagyo menyatakan, hasil uji lapang di Gresik, Makassar, Lampung, Medan, Tabanan, Jepara, dan Karawang, menunjukkan, penggunaan Petrogrow meningkatkan produksi ikan hingga 20%. “Dengan hadirnya Petrogrow, kami berharap permasalahan budidaya ikan dan udang dapat teratasi,” ujar Slamet.
Acara tatap muka antara petambak, distributor, dan produsen pupuk ini dilanjutkan dengan sosialisasi produk dan testimoni para petani penggunanya. Selain H. Syamsudin, Carwadi, petani lele dari Desa Bobos, Kec. Legon Kulon, Subang, juga berbagi pengalaman seputar manfaat Petrogrow. Menurut pengalamannya, dalam waktu 1,5 bulan lele yang dipelihara dengan Petrogrow bisa mencapai size 10 ekor per kg, hemat penggunaan pellet, serta media pemeliharaan yang tidak berbau.
Enny Purbani T.