Senin, 25 Mei 2009

Kontrol Pakan Amankan Penyakit Pencernaan

Pakan ayam sangat perlu diperhatikan. Meskipun tidak secara sekaligus dapat langsung mematikan ayam, manajemen pakan harus dikontrol.

Penyakit pencernaan masih menjadi momok bagi peternak ayam. Jika sudah terserang penyakit pencernaan, ayam tidak akan dapat berproduksi secara optimal. Selain itu, ayam akan mengalami tingkat mortalitas yang tinggi.

Demikian diungkapkan Sigit Prabowo, peternak ayam broiler yang memiliki farm di Bogor dan Sukabumi, Jabar. Ia menambahkan, sebagai peternak langkah mengantisipasinya dengan melakukan manajemen pakan yang ketat sehingga jumlah ayam yang terserang penyakit pencernaan dapat diminimalkan.

Mengenai gangguan pencernaan pada unggas, Dr. Drh. Soeripto, MSV, dari Balai Besar Penelitian Veteriner (BBalitvet) Bogor, mengatakan, dari pengalaman di lapangan ada beberapa macam sebab. Ada yang stres, akibat perubahan cuaca panas ke dingin, sehingga ayam berubah kondisinya menjadi tidak baik dan pertahanan tubuhnya turun sehingga mudah terjangkit penyakit.

Selain itu, ada pula pemanasan (brooding) pada ayam kecil saat minggu pertama yang kurang baik. Padahal pertumbuhan saat itu sangat berpengaruh terhadap kemampuan ayam untuk makan. Pergantian pakan yang tidak tepat juga dapat mengganggu saluran pencernaan yang akhirnya mengganggu pencernaan ayam.

Oleh sebab itu, Soeripto menjelaskan, bila pemberian pakan bernutrisi seperti protein yang mengandung asam amino tidak sesuai harapan, dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat. Begitupun bila uremic-nitrogen diberikan dalam konsentrasi berlebihan dapat menyebabkan deposit asam urat.

Waspadai Penyakit Pencernaan

Bila tidak mengonsumsi Vitamin A dalam jumlah yang cukup, ayam bisa mengalami defisiensi. Gejala klinisnya seperti gangguan di mulut, esofagus dan tembolok, ketidakseimbangan konsentrasi urin di ginjal dengan penimbunan asam urat  tadi, dan mungkin banyak lagi gangguan. “Semua ini berhubungan dengan pencernaan,” tegas Soeripto ketika mengikuti Kongres Perhimpunan Peternak Unggas Nasional (PPUN) di Bogor.

Ia menambahkan, parasit internal yang menyebabkan masalah pencernaan adalah koksidia. Koksidia menyebabkan penyakit koksidiosis yang menyerang pada usus halus dan kadang menimbulkan perdarahan sehingga ayam mengalami berak darah. “Dalam kondisi ayam berak darah, kalau kekebalan tubuhnya bagus, ayam tetap dapat mengalami pertumbuhan yang terlambat,” ucapnya.

Perlu diingat bilamana pengobatan koksi tidak baik, dapat menggertak timbulnya perdarahan pada radang usus yang dikenal sebagai hemoragik enteritis. “Pada banyak kasus, serangan penyakit lain menjadi lebih ganas bila ketahanan tubuh turun. Penyakit infeksius seperti Newcastle Disease (ND) secara internal menyebabkan banyak perdarahan, dan ayam langsung mati,” jelas Soeripto.

Sementara itu, tentang Kolibasilosis, selama ini masih banyak orang beranggapan penyebabnya hanya terkait dengan kualitas air saja, sedangkan pakan dan feses tidak berpengaruh. Padahal sesungguhnya kotoran ini merupakan media yang sangat baik untuk berkembangnya bakteri Escherischia coli (E. coli) penyebab kolibasilosis yang sesungguhnya sifatnya ada yang patogen dan tidak patogen. “Kalau dalam jumlah banyak, dapat mengganggu keseimbangan mikro,” tutur Soeripto.

Ahli bakteri tersebut menyarankan, manajemen kesehatan juga harus bisa menyikapi problem-problem pakan. Ia mencontohkan konsumsi nutrisi lemak pada suhu tinggi mengandung asam linoleat dengan konsentrasi melebihi ambang normal dapat menyebabkan perlemakan hati dan ginjal. Akibatnya, bila ginjal tidak bisa menjalankan fungsi detoksikasi akan sangat merepotkan. Demikian juga fungsi ginjal untuk filterisasi dapat terganggu akibat keracunan, yang secara ekonomis sangat merugikan karena ayam menjadi terganggu pertumbuhannya.

Menurut dokter hewan peneliti ini, soal pakan rata-rata cenderung dikebelakangkan oleh umumnya dokter hewan yang lebih memperhatikan penyakit infeksi. Padahal, soal pakan ini juga sangat terkait dengan penyakit. Oleh karena itu pakan sangat perlu diperhatikan. Meskipun tidak secara sekaligus dapat langsung membunuh ayam, manajemen pakan harus dikontrol.

Yan Suhendar

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain