Serangan busuk daun dapat menyebabkan petani cabai dan bawang merah kehilangan hasil 5%—25%. Bahkan pada serangan berat, tanaman bisa mati total.
Busuk daun, salah satu penyakit yang banyak dijumpai menyerang tanaman cabai dan bawang merah. Serangan penyakit ini umumnya meningkat dan menyebar dengan cepat terutama pada musim hujan. Intensitas hujan yang tinggi seperti saat ini juga menyebabkan meningkatnya serangan pada tanaman cabai dan bawang merah. Penyakit ini telah menyebar di seluruh sentra produksi, dan sampai sekarang petani masih kesulitan mengendalikannya.
Meningkat Sewaktu Penghujan
Penyakit busuk daun dan buah pada cabai disebabkan cendawan Phytophthora capsici. Cendawan ini selain menggasak daun juga menyerang buah dan batang bahkan dapat menimbulkan kematian tanaman.
Gejala awal pada daun berupa bercak-bercak kecil di bagian tepi, kemudian meluas hingga ke bagian batang. Batang yang terserang berubah warna menjadi cokelat kehitaman. Buah-buah cabai yang terserang menunjukkan gejala bercak kebasahan yang akhirnya rontok.
Menurut beberapa petani, penyakit ini termasuk sulit dikendalikan terutama saat musim hujan. Beberapa tanaman mati sehingga lahan tampak berlubang-lubang. Untuk mengurangi serangan dapat dilakukan dengan cara mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat, yaitu 70 cm x 70 cm. Selain itu, dilakukan sanitasi lingkungan atau mengumpulkan buah cabai yang busuk kemudian dimusnahkan.
Sedangkan pada bawang merah, penyakit busuk daun atau penyakit embun tepung namun petani sering menyebutnya penyakit lodoh atau nglulub. Penyakit disebabkan cendawan Peronospora destructor ini menunjukkan gejala awal berupa bercak hijau pucat di dekat ujung daun. Daun segera menguning, layu dan mengering.
Penyakit tersebut menyebar dengan cepat sewaktu musim hujan dengan udara lembap dan suhu yang rendah pada malam hari. Penanganan segera sangat diperlukan untuk menghindari meluasnya serangan.
Selain secara mekanik dan kultur teknis, pengendalian kedua penyakit tersebut dapat juga dilakukan dengan penyemprotan fungisida. Beberapa petani cabai dan bawang merah telah menggunakan produk TRIVIA untuk mengatasi busuk daun tersebut. Seperti diungkapkan Sukarono dan Yuliono, petani cabai dari Bulu, Kab. Temanggung, “TRIVIA selain dapat mencegah tanaman dari serangan busuk daun, batang, dan buah juga memperbaiki pertumbuhan tanaman.”
Demikian pula yang dirasakan Warid, petani bawang merah di Kec. Kersana, Brebes, “TRIVIA sangat baik untuk mengatasi penyakit lodoh atau nglulub pada bawang merah.” Hal ini dibuktikan pada tanamannya saat berumur 26 hari sudah terserang Peronospora dan setelah diaplikasi dengan TRIVIA konsentrasi 2 gr/l ditambah Antracol 2 gr/l, serangan busuk daun terhenti dan tanaman tumbuh kembali dengan baik.
TRIVIA, fungisida baru dari Bayer yang mengandung bahan aktif fluopikolid dan propineb. TRIVIA bekerja secara protektif, kuratif, dan antisporulasi atau menghambat pembentukan spora sehingga dapat menghentikan serangan busuk daun.
Untung Jaya